Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 1 Desember 2021: Dirgahayu Pos Kupang, Media Inspiratif Berhatinurani Rakyat

Selamat atas berbagai pengembangan dan capaian yang telah dibangun di bumi Nusa Tenggara Timur sebagai media profesional dan berhatinurani rakyat

Editor: Agustinus Sape
Dok Maxi Un Bria
RD Florens Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia. 

Renungan Harian Katolik Rabu 1 Desember 2021: Dirgahayu Pos Kupang, Media Inspiratif Berhatinurani Rakyat (Matius 15: 29-37)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Dirgahayu Pos Kupang!

Selamat merayakan HUT Pos Kupang ke-29, 1 Desember 2021. Selamat atas berbagai pengembangan dan capaian yang telah dibangun di bumi Nusa Tenggara Timur sebagai media profesional dan berhatinurani rakyat dalam menghadirkan pencerahan, pengetahuan dan informasi yang mendedikasikan diri pada kebenaran dan bonum commune.

Pos Kupang telah menjadi media yang menjembatani pemerintah dan rakyat serta berbagai elemen yang berkehendak baik dalam menggandakan informasi yang benar, peduli terhadap kepentingan rakyat, mengawal jalannya pembangunan serta bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya memajukan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Indonesia.

Kegembiraan dan syukur hari ini kiranya tetap dimaknai sebagai bagian utuh dari perjalanan panjang penuh makna dalam ruang dan waktu dari berbagai pihak yang sejak awal hingga kini bertekun dalam kerja integratif, bersaudara dan saling mendukung dalam membesarkan media Pos Kupang.

Selamat merayakan HUT ke-29. Semoga Pos Kupang terus maju dan diberkati sebagai media inspiratif berhati nurani rakyat yang setia menyuarakan kepentingan rakyat dan menghadirkan informasi real time dengan konten yang bervariasi dalam menjawabi kebutuhan khalayak.

Refleksi atas berkat dan berbagai capaian yang dirasakan dan dialami oleh manusia dalam hidup dan karya sesungguhnya telah menggerakkan hati untuk mengucapkan syukur dan merayakan sukacita iman, baik secara personal maupun kolektif.

Bersyukur dan bersukacita menjadi bagian utuh dalam memaknai dan merayakan karya sekaligus sebagai momentum indah untuk berefleksi bersama tentang visi dan misi hidup di bumi ini.

Syukur dan refleksi berguna untuk melanjutkan karya dan menegaskan diri sebagai media profesional yang bermetamorfosis - selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan inovasi teknologi terbaru.

Setipa media dan awaknya terbuka dan tanggap terhadap perkembangan informasi terbaru berikut berbagai inovasi kreatif yang mendukung pengembangan profesionalisme dan independensi bermedia.

Dalam kaitannya dengan media, apa yang dilakukan Yesus dalam pristiwa penggandaan roti hari ini menarik untuk direnungkan.

Sedikit roti dan ikan yang dimiliki dapat digandakan menjadi banyak dan menghadirkan kepuasan bagi banyak orang dimulai dengan hati yang peduli dan berbelaskasih.

Kepedulian kasih dan niat baik ikut didukung oleh komunikasi personal yang dibangun. Sehingga pada akhirnya komunikasi dapat menggerakkan sinergitas yang kuat untuk melakukan sesuatu yang berguna dan bermakna bagi banyak orang.

Lihatlah Yesus telah menunjukkannya. Ia yang peduli dan berbelaskasih, menggunakan media roti dan ikan untuk menyatukan khalayak, mewartakan nilai solidaritas dan partisipatif, menegaskan pentingnya ucapan syukur dan pemberdayaan potensi diri khalayak dalam menghadirkan kebaikan dan kegembiraan bagi banyak orang.

Dalam perjalanan panjang menyusuri pantai Danau Galilea, Yesus sampai ke sebuah bukit dan duduk di situ.

Sejenak Ia bermenung dan melihat ke sekitar-Nya. Ternyata realitas kehidupan tidak selamanya ditempati orang sehat, baik dan benar.

Terdapat begitu banyak orang sakit dan susah dengan berbagai keluhan serta kesulitannya yang mesti diperhatikan dan ditanggapi.

Yesus peduli dan menyembuhkan mereka: yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu berbicara dan yang lumpuh berjalan.

Yesus menghadirkan kekuatan tindakan dalam menghadirkan kebaikan bagi banyak orang.

Ia hadir untuk menggerakkan dan menginspirasi banyak kalangan dalam kerja bersama secara solider, hadirkan persaudaraan sejati dan sukacita bersama.

Hati-Nya tergerak oleh belaskasihan kepada banyak orang. Bagaimanapun juga mereka yang lapar mesti diberi makan, yang haus diberi minum dan yang sakit diobati agar sehat.

Peristiwa penggandaan roti yang dinarasikan penginjil Matius hari ini mengingatkan kita semua untuk mengembangakan hati yang peduli dan berbelaskasih dalam melayani dan menolong sesama.

Hati yang gemar mengucapkan syukur atas segala berkat dan talenta yang telah dianugerahkan.

Ucapan syukur menggelorakan semangat untuk mengembangkan dan memajukan segala potensi yang kini dimiliki.

Pos Kupang yang hari ini merayakan HUT ke-29 kiranya semakin menjadi media yang menghadirkan sukacita dan inspirasi bagi khalayak agar semakin banyak orang yang peduli dan bersinergi dalam mengembangkan semangat berliterasi, kritis, bersolider, harmonis serta memiliki spirit partisipatif dalam proses membangun dan memajukan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Indonesia.

Dirgahayu Pos Kupang. Salve.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 1 Desember 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Yesaya 25:6-10a

Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang

Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar.

Suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya.

Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa.

Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang.

Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya.

Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita.

Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!

Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 23:1-3a.3b-4.5.6;2/2

Refr.: Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku

1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.

2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.

4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Refr.: Alleluya

Ayat: Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Bacaan Injil: Matius 15:29-37

Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti

Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ.

Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya.

Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.

Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.

Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.”

Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?”

Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.”

Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.

Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu.

Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid.

Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak.

Mereka semuanya makan sampai kenyang.

Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved