Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 28 November 2021: Masa Adven, Masa Berahmat untuk Transformasi Diri
Selamat Memasuki Masa Adven. Masa menantikan kedatangan Tuhan dengan sukacita iman; momentum berahmat penuh syukur menantikan kedatangan Tuhan.
Renungan Harian Katolik Minggu 28 November 2021: Masa Adven, Masa Berahmat untuk Transformasi Diri (Lukas 21:25-28,34-36)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Selamat Memasuki Masa Adven. Masa menantikan kedatangan Tuhan dengan sukacita iman.
Masa Adven menjadi momentum berahmat penuh syukur menantikan kedatangan Tuhan.
Segenap umat Kristiani merindukan kedatangan Sang Juru Selamat pembawa damai dan sukacita sejati.
Dalam masa Adven setiap insan mendapat kesempatan untuk merenungkan dan menata hidup bagaimana bersikap yang benar dan baik dalam memaknai hubungan dengan Tuhan, sesama dan lingkungan hidup.
Masa Adven juga menjadi kesempatan untuk memperbaharui diri dan membangun rekonsiliasi dengan Tuhan, diri dan sesama.
Keutuhan hubungan, harmonitas dan persatuan hidup yang sempat dirusak oleh dosa diharapkan kembali ditata sebagai bagian utuh dari persiapan menantikan kedatangan Tuhan.
Sebagai manusia biasa setiap orang memiliki kerapuhan dan kelemahan dalam ziarah hidup berjalan bersama Tuhan dan sesama di keluarga, komunitas, gereja dan negara.
Karena itu, masa adven menjadi momentum untuk berefleksi dan pembaharuan diri yang efektif dalam mentransformasi diri menjadi lebih baik sebagai pribadi-pribadi beriman yang hidupnya berkenan kepada Tuhan.
Dengan cara hidup yang demikian, pengharapan akan terciptanya damai dan keadilan akan dianugerahkan Allah pada waktunya.
Nabi Yeremia bernubuat, “Sungguh waktunya akan datang. Bahwa Aku menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan Yehuda. Pada waktu itu Aku akan menumbuhkan tunas keadilan bagi Daud dan ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri” ( Yer 33 :14-15 ).
Ajakan untuk mengedepankan hidup yang adil dan benar di hadapan Tuhan dan sesama dengan saling mengasihi dan mendukung satu sama lain menjadi tema yang selalu diutarakan.
Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika menulis, "Semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain dan dalam kasih terhadap setiap orang. Supaya kuat berdiri, tidak bercacat dan berkenan kepada Tuhan saat kedatangan-Nya (3:12).
Selanjutnya, Penginjil Lukas hari ini kembali menegaskan ajakan Yesus untuk mengangkat kepala mengarahkan orientasi hidup dan tindakan kepada hal-hal yang berkenan kepada Allah.
Dalam masa penantian dan terutama ketika menghadapi berbagai kemelut hidup di dunia, kiranya kita masih tetap setia dan tekun berjaga serta berdoa dengan tidak jemu-jemunya sebagai sikap orang beriman yang mengandalkan Tuhan dan rahmat-Nya dalam setiap situasi.