Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 17 November 2021: Pertanggungjawaban

Kepada orang-orang yang mengikuti dan mendengarkan Dia, Yesus memberikan perumpamaan berikut. 

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Rabu 17 November 2021: Pertanggungjawaban (Lukas 19:11-28)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Kepada orang-orang yang mengikuti dan mendengarkan Dia, Yesus memberikan perumpamaan berikut. 

Ada seorang bangsawan hendak bepergian jauh. Barangkali untuk waktu yang lama. Tidak dijelaskan untul apa dia pergi. 

Hanya dikatakan bahwa bangsawan itu memberikan kepada hamba-hambanya sejumlah uang dan membiarkan mereka untuk mempergunakan uang itu semampu mereka. Pokoknya ia tidak campur tangan. 

Ia memberi mereka kebebasan untuk memperkembangkan uang itu dengan usaha mereka masing-masing. 

Tapi ketika ia kembali nanti, ia akan meminta pertanggungjawaban mereka masing-masing. Yang memperganda diberi ganjaran setimpal, sedangkan yang tidak memperganda diambil semua yang ada padanya dan dibunuh. 

Secara sepintas cerita perumpamaan ini seakan sebuah pengajaran moral semata-mata. 

Katakanlah, kalau kita diberi bakat, talenta untuk main musik, menjadi pesepak bola, berdagang, terjun di dunia politik, dan sebagainya; maka kita harus sungguh-sungguh memperkembangkannya. 

Bila tidak, kita akan dituntut dan diperlakukan seperti hamba yang ketiga, yakni diambil apa yang ada pada kita. 

Ada juga tafsiran lain bahwa begitulah cara Allah mempercayai seseorang. 

Seorang penulis rohani pernah bilang, "Hal yang paling indah mengenai Allah adalah bahwa Ia mempercayai kita untuk melakukan sebanyak mungkin menurut kemauan kita sendiri." 

Namun mengawali cerita perumpamaan itu, penginjil Lukas memberi catatan begini, "Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan" (Luk 19:11). 

Garis bawah harus kita letakkan pada frase, "Yesus sudah dekat Yerusalem, dan mereka yang mendengarkan-Nya, menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan." 

Apa yang terjadi dengan Yesus di kota Yerusalem? Di situ Ia (akan) ditolak, didakwa, disiksa, disalibkan secara mengerikan. 

Berarti kepergian Yesus ke Yerusalem bukanlah akhir karya-Nya, melainkan justru semacam awalnya. 

Yesus tidak pergi ke Yerusalem untuk merebut takhta dan kuasa di situ. Ia tidak ke Yerusalem membuat kudeta dan menumbangkan rezim yang berkuasa. 

Kuasa itu akan diberikan Bapa kepada-Nya pada waktu yang akan datang, saat Ia telah kembali kepada Bapa-Nya. 

Maka semua orang, termasuk kita, yang sekarang mengikuti Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem, dan suka mendengarkan pengajaran-Nya, harus sadar bahwa Yesus bukan calon raja duniawi dalam arti politik. 

Ia tidak ingin jadi presiden, bupati, walikota. Ia tak bermaksud jadi CEO dalam sebuah perusahaan. Dia tak berambisi merebut kekuasaan apa pun di dunia. Ia pun tak doyan jabatan apa pun yang kita sandang. 

Bila suatu hari Yesus dan Kerajaan-Nya akan kelihatan, maka hal itu tidak akan terjadi di Yerusalem; pun tak mungkin akan terwujud di kantor kita, di organisasi kita, melainkan pada hari Yesus akan kembali dari perjalanan-Nya ke sebuah 'negeri yang jauh', yaitu ke rumah Bapa-Nya. 

Kalau begitu, kita tidak boleh beranggapan bahwa kita mengikuti Yesus agar kita bisa meraih jabatan ini dan itu, meraih keuntungan apa pun di dunia ini. 

Kita tak mengikuti Yesus agar kita sukses, populer, tenar di dunia. Kita mengikuti Yesus karena kita ingin agar kelak Ia datang sebagai raja, kita diterima masuk ke dalam Kerajaan-Nya. 

Maka, kita harus mengembangkan apa saja yang Dia percayakan kepada kita. Sebisa dan semampu kita menjalankan semua tugas dan kepercayaan dengan segenap pikiran, segenap hati, seluruh diri. 

Ketika kita memaknai lebih ringan, pada saatnya kita akan diminta pertanggungjawaban atas hidup yang kita jalani. 

Suatu saat mata kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa saja yang dilihatnya. Kaki kita akan dimintai pertanggungjawaban ke mana saja ia melangkah.

Tangan kita pun akan dimintai pertanggungjawaban digunakan untuk apa saja. Nanti lidah dan mulut kita pasti akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang terucap. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 17 November 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I 2Mak 7:1.20-31

Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu

Terjadi pula yang berikut ini: Tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.

Tetapi terutama ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang-kenangkan baik-baik. Ia mesti menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian, itu ditanggungnya dengan besar hati oleh sebab harapannya kepada Tuhan.

Dengan rasa hati yang luhur dihiburnya anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri, penuh dengan semangat yang luhur. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya:

“Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul dalam kandungku. Bukan akulah yang memberi kepadamu nafas dan hidup atau menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing!

Melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasihan-Nya Tuhan akan memberikan kembali roh dan hidup kepada kamu, justru oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.”

Adapun raja Antiokhus mengira bahwa ibu itu menghina dia dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup itu tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi sang raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa anak bungsu itu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikannya sahabat raja dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan negara.

Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka sang raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasehati anaknya demi keselamatan hidupnya.

Sesudah ia lama mendesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya.

Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu berkatalah ia dalam bahasanya sendiri: “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusuimu. Akupun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umur sekarang ini dan terus memeliharamu.

Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianpun bangsa manusia dijadikan juga.

Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya, hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau serta kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.”

Ibu itu belum lagi mengakhiri ucapannya itu, maka berkatalah pemuda itu, “Kamu menunggu siapa? Aku tidak mentaati penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami.

Niscaya baginda yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani tidak akan terluput dari tangan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: 17:1.5-6.8b.15

Refr: Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan.

1. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.

2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.

3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.

4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

5. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil Yoh 15:16

Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.

Bacaan Injil Luk 19:11-28

Mengapa uangku tidak kau berikan kepada orang yang menjalankan uang?

Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.

Maka Ia berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.

Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.

Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.

Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.

Orang yang pertama datang dan berkata, Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.

Katanya kepada orang itu, Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.

Datanglah yang kedua dan berkata, Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.

Katanya kepada orang itu, Dan engkau, kuasailah lima kota.

Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.

Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.

Katanya kepada orang itu, Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.

Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.

Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.

Kata mereka kepadanya, Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.

Jawabnya, Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.

Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku.”

Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.

Demikianlah Sabda Tuhan

Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved