Tips sehat

Demam, Lemas dan Mual, Bahaya Bisa Jadi Gejala Penyakit Hepatitis A, Begini Cara Mengatasinya

Demam, Lemas dan Mual, bahaya bisa jadi Gejala Penyakit Hepatitis A, begini cara mengatasinya

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.com/Shutterstock
Ilustrasi. Demam, Lemas dan Mual, Bahaya Bisa Jadi Gejala Penyakit Hepatitis A, Begini Cara Mengatasinya 

Demam, Lemas dan Mual, Bahaya Bisa Jadi Gejala Penyakit Hepatitis A, Begini Cara Mengatasinya

POS-KUPANG.COM -  Hepatitis A merupakan gangguan pada hati yang disebabkan oleh virus. 

Hepatitis A merupakan penyakit yang mudah menular lewat makanan dan minuman. 

Meski tidak berbahaya, Hepatitis A bisa berbahaya dan menyebabkan gagal hati jika tidak ditangani sejak dini. 

Sebelum masuk ke bahaya Hepatitis A, kenali dulu gejala penyakit Hepatitis A dan cara mengatasinya. 

Baca juga: Gejala Hepatitis atau Liver yang Sering Disepelekan, Kenali Cirinya dan Deteksi Sejak Dini

Gejala Hepatitis A

Gejala hepatitis A muncul beberapa minggu setelah penderita tertular virus tersebut. Gejala yang paling disadari oleh

penderita hepatitis A adalah perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning. 

Tetapi sebelum timbulnya penyakit kuning, penderita dapat mengalami:

Demam

Lemas

Baca juga: Urin Berwarna Gelap dan Nyeri Otot Gejala Penyakit Hepatitis, Gejala Lainnya

Mual dan muntah

Warna urine menjadi gelap

Warna tinja menjadi pucat

Bahaya Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai

Hepatitis A sebenarnya termasuk dalam golongan hepatitis akut. Artinya, penyakit ini umumnya akan sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan.

Infeksi hepatitis A biasanya tidak menyebabkan penyakit jangka panjang (kronis) dan juga jarang berakibat fatal. 

Meski begitu, hepatitis A tetap perlu diwaspadai, karena komplikasi yang fatal berupa gagal hati tetap dapat muncul.

Gagal hati sebagai komplikasi hepatitis A berisiko muncul pada pengidap yang berusia lanjut atau pernah mengalami penyakit liver kronis sebelumnya. Jika terjadi komplikasi ini, pengidap harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Infeksi hepatitis A saat hamil juga perlu diwaspadai, karena meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Tak hanya itu, ibu hamil yang terinfeksi hepatitis A juga berisiko mengalami solusio plasenta dan ketuban pecah dini.

Namun, belum diketahui apakah penyakit ini bisa menular ke bayi yang dikandung.

Cara Mengatasi Hepatitis A

Tidak perlu penanganan khusus untuk mengobati penyakit hepatitis A karena tubuh memiliki sistem kekebalan yang dapat melawan virus dengan sendirinya. 

Dokter pun hanya akan memberikan obat-obatan yang berguna untuk meredakan gejala yang ditimbulkan hepatitis A, seperti obat untuk meredakan mual dan muntah. 

Jadi, pengidap hepatitis A dapat menjalani perawatan sendiri di rumah dengan mengonsumsi obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter.

Selama masa perawatan, pengidap hepatitis A juga perlu membiarkan organ hati beristirahat dengan tidak mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan yang bisa berdampak pada hati.

Oleh karena itu, pengidap hepatitis A tidak boleh mengonsumsi obat-obatan apapun tanpa resep dan anjuran dokter.

Selain itu, pengidap hepatitis A juga perlu melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah penularan virus ke orang lain:

Tidak melakukan hubungan intim dulu dengan pasangan sampai benar-benar sembuh.

berbagi alat makan dengan penghuni rumah lainnya. Bila ingin berbagi alat makan, pastikan alat makan yang sudah digunakan pengidap sudah dicuci bersih sebelum digunakan oleh orang lain.

Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, khususnya setelah dari kamar kecil.

Hindari berbagi handuk dengan orang lain dan jangan mencampur cucian pakaian dengan milik orang lain.

Untuk sementara, jangan menyiapkan makanan dulu untuk orang lain.

Sebaiknya tidak bepergian dulu ke luar rumah, setidaknya sampai seminggu setelah gejala mulai terasa.

Penting juga untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan.

Kebanyakan pengidap hepatitis A akan sembuh dalam waktu dua sampai enam bulan tanpa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Namun, bukan berarti hepatitis A bisa dianggap remeh. Terlebih, penyakit ini dapat menular ke orang lain.

Jadi, waspadalah jika kamu mengalami gejala hepatitis A seperti demam, mual, muntah, nyeri pada sendi otot, diare, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal.(*)

Berita terkait Hepatitis A

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved