Liga 1

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali Minta PSSI Selidiki Hasil Pertandingan Aceh vs Kaltim

Pertandingan terakhir penyisihan grup C cabor sepak bola PON XX Papua  yang dimenangkan Aceh 3-2 atas Kalimantan Timur di Stadion Barnabas Youwe, Sent

Editor: Ferry Ndoen
LIGA INDONESIA BARU
Kondisi terkini Striker asing Persiraja, Paulo Henrique. Masih menjalani pemulihan 

POS KUPANG.COM -  Pertandingan terakhir penyisihan grup C cabor sepak bola PON XX Papua  yang dimenangkan Aceh 3-2 atas Kalimantan Timur di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (4/10/2021) menimbulkan pertanyaan besar?

Apakah ada unsur kesengajaan dari tim Kalimantan Timur memberikan kemenangan untuk tim Aceh supaya tim Sulawesi Utara tersingkir.

Hal itu terlihat dari jalannya pertandingan sejak menit awal dan puncaknya saat proses gol bunuh diri yang terjadi.

Penting untuk diinvestigasi oleh PSSI lewat Komite Fair Play, Komite Disiplin, Komite Integritas bahkan Satgas Polri Antimafia Bola agar tanda tanya besar kemungkinan adanya "main mata" atau "main sabun" terjawab dengan benar berdasarkan fakta. 

Hal itu diungkap oleh Koordinator SOS (Save Our Soccer) Akmal Marhali terkait hasil akhir pertandingan antara tim Aceh vs tim Kalimantan Timur.

"Saya melihat dan menduga ada unsur kesengajaan dari tim Kalimantan Timur dengan memberikan kemenangan untuk tim Aceh. Proses digantinya kiper (yang katanya cedera) dan terjadinya gol bunuh diri itu terlihat sangat tidak alami dalam pertandingan sepak bola," tutur Akmal Marhali.

Jalannya Pertandingan

Tim sepak bola Aceh yang butuh kemenangan untuk lolos ke babak 6 Besar bermain agresif sejak menit awal.

Pertandingan baru berlangsung enam menit Aceh sudah unggul 1-0 lewat gol Riza Rizki. Kaltim menyamakan skor dari tendangan M. Rifaldi menit ke-26.

Iklan untuk Anda: -25 kg dalam 28 hari: makan pagi saja, lemak akan hilang sendiri
Advertisement by

Kemudian Kaltim balik unggul 2-1 dari gol Agus Santoso pada menit ke-33.

Di babak kedua, Aceh menyamakan skor 2-2 lewat titik penalti dari Akhirul Wadhan menit ke-50, sebelumnya pergerakan Akhirul diadang kiper Kaltim, Andry Fathur Robby.

Setelah kebobolan tim Kaltim lalu mengganti kiper Andry Fathur Robby dengan Agus Susanto karena cedera.

Puncaknya, pada menit ke-70, Aceh berbalik unggul 3-2 setelah bek Kaltim, M. Rizky Ramadhan mencetak gol bunuh diri

Padahal terlihat jelas posisi Rizky tidak dalam tekanan pemain lawan dan harusnya masih bisa menendang kearah yang lain bukan ke gawangnya sendiri.

Hasil ini membuat Aceh dan Kaltim lolos ke babak 6 Besar. Sementara Sulawesi Utara yang sama-sama mengoleksi poin 3 tersingkir karena kalah selisih gol.

Pihak Sulut kecewa dan melihat ada indikasi sepak bola gajah yang meninggalkan trauma untuk sepak bola Indonesia lantaran beberapa kali terjadi.

Mulai dari Tragedi Sepakbola Gajah di era Perserikatan pada 21 Februari 1988 di mana Persebaya mengalah 0-12 dari Persipura di Stadion Gelora 10 November untuk menyingkirkan PSIS.

Ada juga parade lima gol bunuh diri di sepak bola gajah antara PSS vs PSIS di Liga 2 musim 2014 sampai sengaja gagal penalti Krisna Adi di Liga 2 musim 2018 antara Aceh United vs PS Mojokerto Putra.

Bahkan, sepakbola gajah sampai menular ke timnas pada turnamen Piala Tiger 1998 antara Indonesia vs Thailand yang menghindari bertemu dengan Vietnam.

Mursyid Effendi secara sengaja menjebol gawang sendiri untuk memberikan kemenangan kepada tim Thailand, skor berakhir 2-3. *)

Berita Liga 1 Lainnya :

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Akmal Marhali Koordinator SOS Minta PSSI Selidiki Hasil Pertandingan Aceh vs Kaltim

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved