Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 15 November 2021: Domine, ut Videam: Tuhan, supaya Aku Dapat Melihat
Provokasi agama pada saat ini seringkali meresahkan. Relasi sosial kemasyarakatan yang sudah lama dirajut terancam jadi rusak.
Renungan Harian Katolik Senin 15 November 2021: Domine, ut Videam: Tuhan, supaya Aku Dapat Melihat (1 Makabe 1: 10-15, 41-43, 54-57, 62-64; Lk 18: 35 - 43)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Provokasi agama pada saat ini seringkali meresahkan. Relasi sosial kemasyarakatan yang sudah lama dirajut terancam jadi rusak. Hidup yang harmonis berubah jadi ajang kecurigaan.
Hal yang sama juga terjadi pada abad kedua sebelum Kristus. Umat Israel menemui cobaan yang berat.
Mereka dipaksa pindah keyakinan pada zaman Raja Antiokhus.
Walaupun demikian, banyak yang masih tetap teguh beriman.
Prinsip mereka lebih baik mati daripada mengkhianati Allah.
Memang saat itu mata hati pemimpin Yahudi sudah buta sehingga tak mampu mereka melihat kebaikan Tuhan.
Orang buta dalam Injil tentu juga punya kerinduan besar agar bisa melihat. Kerjanya sepanjang hari hanyalah duduk mengemis di pinggir jalan masuk ke kota Yeriko.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 13 November 2021: Tekun
Sepertinya dia sudah tahu siapa Diri Yesus itu.
Olehnya, ketika ia dengar derap kaki banyak orang yang lewat dia tanya, apa itu?
Orang beritahu dia bahwa yang lewat di situ adalah Yesus orang Nazaret.
Tanpa enggan dia berteriak dengan keras, "Yesus, Anak Daud kasihanilah aku!"
Dia disuruh orang banyak agar diam, namun semakin keras ia berteriak, "Yesus Anak Daud kasihanilah aku!"
Yesus tanya, "Apa yang kau kehendaki Aku perbuat?"
Jawabannya, "Domine, ut Videam, Tuhan, supaya aku dapat melihat."
Yesus melihat betapa besar kerinduan si buta sehingga Ia berkata, Imanmu telah menyelamatkan engkau!
Saat itu matanya melek, lalu dia memuliakan Allah dan mengikut Tuhan Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 9 November 2021: Marah Karena Cinta
Orang banyak di situ pun turut memuji kebesaran Allah.
Sesungguhnya iman adalah pintu masuk kepada keselamatan.
Terbukti bahwa orang buta melihat karena ia kenal Yesus dengan Mata Imannya.
Ia membuka hati kepada Yesus, maka ia mampu melihat dengan baik.
Sudah sejak kecil kita ikut Yesus. Kita kenal pribadi-Nya lewat cerita orangtua dan pengajaran di sekolah.
Apakah kita juga mampu melihat Tuhan Yesus dengan mata iman dan dengan mata hati kita menyelami kebutuhan orang lain di sekitar kita?
Salam sehat di hari Senin untuk semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 10 November 2021: Tetaplah Bersyukur
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 15 November 2021:

Bacaan Pertama: 1 Makabe 1:10-15,41-43,54-57,62-64
Kemurkaan hebat menimpa umat
Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putra Raja Antiokhus.
Ia pernah menjadi sandera di Roma.
Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani.
Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, "Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka."
Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain.
Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain.
Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus.
Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat.
Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa.
Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri.
Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu.
Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja.
Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan.
Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah.
Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala.
Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban.
Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis.
Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja.
Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram.
Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus.
Dan mereka mati juga.
Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikian Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: 119:53.61.134.150.155.158
Refr.: Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.
2. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.
3. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang teguh pada titah-titah-Mu.
4. Orang-orang yang mengejar aku dengan niat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.
5. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, karena mereka tidak menemukan ketetapan-ketetapan-Mu!
6. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.
Bait Pengantar Injil:
Refr.: Haleluya, Haleluya, Haleluya
Ayat: Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan memiliki terang hidup.
Bacaan Injil: Lukas 18:35-43
Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis.
Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?"
Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat."
Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam.
Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya.
Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?"
Jawab orang itu, "Tuhan, semoga aku melihat!"
Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah.
Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.