Breaking News

Berita Flores Timur

Kelor di Pulau Solor Flores Timur Disebut Punya Kualitas Terbaik di Dunia

Anggota DPR RI, Julie Laiskodat mengatakan keunggulan Flores Timur adalah, kelor di pulau Solor yang kualitas terbaik di dunia

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
ulie Laiskodat saat membuka Bimtek pascapanen pertanian pengelolaan komoditi kelapa dan sorgum di Waiwadan, Kecamatan Adonara Barat 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Laiskodat mengatakan salah satu keunggulan Flores Timur adalah, kelor di pulau Solor yang kualitas terbaik di dunia.

"Selama ini kelor dimana-mana tapi kita tidak tau potensinya. Bukan hanya gizinya untuk memberantas stunting, tapi juga untuk gizi buruk. Di NTT yang punya kualitas kelor terbaik adalah Solor dan Alor. Ini potensi yang bisa datangkan uang," ujarnya saat membuka Bimtek pascapanen pertanian pengelolaan komoditi kelapa dan sorgum di Waiwadan, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, 5 November 2021.

Dengan potensi pertanian yang ada, ia meminta kelompok tani yang tersebar di kabupaten Flores Timur (Flotim) harus melibatkan anak-anak milenial yang bisa meneruskan usaha-usaha produktif.

"Banyak anak milenial saat ini, enggan menjadi petani. Ini membuat tingkat pengangguran semakin tinggi. Maka, saya minta setiap kelompok kerja harus libatkan 30 persen anak milenial. Flotim punya potensi pertanian yang harus dikembangkan. Dunia tidak akan mati kalau jadi petani. NTT akan jadi lumbung pangan," katanya.

Baca juga: La Moringa Indonesia Sajikan Kuliner Berbahan Kelor di Gebyar Karya Pertiwi 2021 

Menurut dia, selain kelor, kualitas kacang mete dan kelapa dari Flotim juga menjadi terbaik di dunia. Potensi ini harus diolah.

"Pemerintah siapkan pangsa pasar. Pemerintah harus jadikan ini sebagai produk untuk diekspor ke luar. Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, saya akan terus memperjuangkan sebanyak banyaknya fasilitas teknologi untuk membantu masyarakat NTT," katanya.

"Hampir 90 persen masyarakat NTT bermatapencaharian petani. Tapi selama ini, NTT selalu dikaitkan dengan nasib tak tentu atau nanti tuhan tolong. Kita punya potensi alam yang harus diolah. Saya berharap ada perubahan soal itu," sambungnya.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membuka lapangan kerja dengan meningkatkan wirausaha di tengah pandemi covid. (*)

Baca Berita Flores Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved