Berita Sumba Timur

Bupati Sumba Timur Dukung Program TEKAD dari Kemendes PDTT

Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing mendukung program TEKAD dari Kemendes PDTT

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Tim Monitoring dan Evaluasi Program Tekad DPMD NTT serta Fasilitator Program Tekad Sumba Timur saat audiensi bersama Bupati Khristofel A. Praing di ruang kerja pada Selasa 9 November 2021. 

"Memang karena ini program baru sehingga pemanfaatan dana itu perlu dikonsultasikan agar bisa berjalan dengan baik. Kondisi letak geografis desa juga menjadi tantangan tersendiri bagi Fasilitator Kabupaten untuk melaksanakan program Tekad sehingga ini harus menjadi perhatian," katanya.

Dinas PMD Sumba Timur, kata Franky, sudah berkoordinasi dengan seluruh organisasi perangkat daerah untuk mengarahkan seluruh bantuan itu tepat sasaran dan berdampak terhadap perubahan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.

Franky optimis jika program Tekad akan memberikan kontribusi bagi pembangunan desa, peningkatan ekonomi masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan ekstrem.

"Kami punya komitmen yang sama untuk menyukseskan program Tekad sesuai potensi keunggulan setiap daerah. Data dan pemetaan pelaksanaan program Tekad di Sumba Timur sudah ada, dan kami siap menjalankan. Saya optimis bahwa Tekad di Sumba Timur akan memberikan kontribusi bagi pembangunan desa, dan masyarakat, " tegasnya.

Koordinator tim Monitoring dan Evaluasi Program Tekad dinas PMD NTT sekaligus Kepala Seksie Pemasaran dan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Ester Jawa Ramba Detha mengatakan, Tekad merupakan salah satu program pembangunan desa yang penting dan strategis dalam meningkatkan pencapaian desa maju, berkembang, mandiri dan sejahtera.

Lanjut Ester, program Tekad di NTT itu hanya difokuskan di kabupaten Ngada, Manggarai, dan kabupaten Sumba Timur. Khusus untuk Sumba Timur difokuskan pada 20 desa yang tersebar di Kecamatan Tabundung, Paberiwai, Kahaungu Eti, dan kecamatan Umalulu.

"Tekad merupakan salah satu program pembangunan desa yang penting dan strategis dalam meningkatkan pencapaian desa mandiri dan sejahtera. Untuk itu, kami datang melakukan monitoring dan evaluasi sekaligus meminta dukungan dari Bapak Bupati untuk mendukung program Tekad," ujarnya.

Lebih lanjut Ester mengatakan, untuk menyukseskan program Tekad maka pemerintah merekrut fasilitator dari tingkat provinsi sebanyak 7 orang, fasilitator kabupaten 5 orang, dan fasilitator kecamatan 8 orang, serta fasilitator desa sebanyak 20 orang yang direkrut dari kader desa.

Para fasilitator ini akan mengerahkan seluruh anak muda di desa untuk membangun desa sesuai potensi dan peluang usaha ekonomi desa masing-masing melalui BUMDes.

"Sesuai arahan Bupati tadi maka 99 desa yang melaksanakan Pilkades setelah terpilih harus berkomitmen untuk membangun ekonomi desa melalui BUMDes agar lima tahun ke depan desa tertinggal, dan sangat tertinggal bisa berubah status menjadi desa maju, berkembang, dan mandiri agar rumah tangga miskin tidak ada lagi, " ujarnya.

Ia menambahkan, program Tekad merupakan program baru yang menggerakkan seluruh program pemerintah masuk ke desa dari berbagai organisasi perangkat daerah, supaya bantuan itu tepat sasaran dan bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kita berharap melalui program Tekad maka para fasilitator menggerakkan seluruh program yang ada masuk desa. Diharapkan suatu waktu tidak ada lagi rumah tangga miskin. Ini murni butuh kemampuan fasilitator desa untuk merubah mindset berpikir masyarakat untuk bekerja keras meninggalkan status miskin menjadi maju. Program Tekad berlangsung lima tahun, tetapi akan dilakukan monitoring, dan evaluasi secara berkala, " tuturnya.

Koordinator Program Tekad Kabupaten Sumba Timur, Largus Ogo mengaku jika dua bulan terakhir kurang proaktif melaporkan pekerjaan di lapangan kepada Bupati. Namun, ke depan pihaknya akan lebih proaktif untuk memberikan laporan terkait program apa saja yang sudah dikerjakan.

Kendati demikian, Largus mengatakan bahwa sinergitas dengan organisasi perangkat daerah di Sumba Timur sudah baik, namun hanya kurang dimaksimalkan. Mereka komitmen memberikan pendampingan terhadap Demplot di setiap desa supaya menjadi contoh bagi masyarakat lain.

"Kami sedang melakukan pendataan keluarga pra sejahtera, atau sangat miskin dari berbagai aspek. Kami melakukan pendataan by name by address berdasarkan kesepakatan kriteria yang sudah disepakati. 10 Demplot setiap desa itu kami akan dampingi agar menjadi komunitas atau keluarga yang menjadi contoh bagi masyarakat lain, " tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved