Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 7 November 2021: Buah Ketulusan dan Kebaikan dalam Berbagi
Setiap tindakan yang lahir dari disposisi hati yang tulus dan baik akan berdampak pada terciptanya kebahagiaan dan kedamaian diri dan sesama.
Renungan Harian Katolik Minggu 7 November 2021: Buah Ketulusan dan Kebaikan dalam Berbagi (Markus 12 : 38-44)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Bonum est convidere in Domino; Betapa baiknya percaya kepada Tuhan ( Mzm 118 :8 ).
Setiap tindakan yang lahir dari disposisi hati yang tulus dan baik akan berdampak pada terciptanya kebahagiaan dan kedamaian diri dan sesama.
Dialog antara Nabi Elia utusan Tuhan dan Janda miskin di Sarfat tentang hal berbagi menarik untuk disimak.
Nabi Elia yang haus dan lapar dengan tulus meminta bantuan pada janda miskin.
Ia meminta agar diberikan air dan roti.
Sebagai manusia janda miskin merespon dengan akal sehat karena ia tahu ketersediaan yang ada padanya terbatas.
Ia memberikan air dengan sukacita karena ada persediaan yang cukup.
Namun tidaklah demikian dengan upaya untuk memberikan roti karena ia sadar bahwa persediaan roti sangat terbatas, hanya cukup untuk sekali santap bersama anaknya lalu mereka akan mati.
Namun dalam pergumulan keterbatasaan itu karena ada gejolak hati antara keinginan untuk menolong dan keterbatasan ketersediaan roti membuatnya berseru kepada Tuhan.
Janda miskin memiliki hati yang murni dan tulus untuk menolong Elia namun apa daya karena yang ada padanya adalah bagian yang terakir, dari perbedaharaan makanan yang dimiliki.
Yang menarik adalah dialog kejujuran dan iman yang dikembangkan janda miskin dan Elia utusan Tuhan.
Di satu pihak janda miskin dengan tulus dan jujur mengatakan keadaan hidup mereka yang terbatas dan rasanya ingin mati.
Namun di pihak lain ia mendapatkan peneguhan dan penguatan dari Elia yang menumbuhkan pengharapan iman dan hidup.
“Jangan takut . Pulanglah dan perbuatlah seperti yang telah kukatakan. Sebab Tuhan berfirman,“Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan atas bumi.” ( I Raja-Raja ,17:14 )