Berita Nasional
Jokowi Tunjuk Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Ini Profil hingga Karier Jenderal Andika
Jokowi Tunjuk Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI, Ini Profil hingga Karier Jenderal Andika
POS-KUPANG.COM – Nama Jenderal Andika Perkasa akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Pasalnya, beberapa hari lalu Presiden Jokowi telah menunjuk Jenderal Andika menjadi calon Panglima TNI.
Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dalam waktu dekat.
Hal itu setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan surat presiden usulan calon Panglima TNI kepada DPR RI.
Diberitakan Kompas.com, Rabu (3/11/2021) usulan tersebut disampaikan Jokowi melalui surat presiden (supres) yang telah diterima oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Supres diserahkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada pimpinan DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Calon tunggal Panglima TNI
Puan mengatakan, dalam surat tersebut hanya ada satu nama yang diusulkan Jokowi untuk menjadi calon Panglima TNI.
"Pada hari ini melalui Pak Mensesneg, Presiden telah menyampaikan surat presiden mengenai calon Panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," kata Puan.
Dengan demikian, Andika Perkasa akan menjadi calon tunggal Panglima TNI yang akan menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021.
Hadi Tjahjanto diketahui akan berusia 58 tahun pada 8 November 2021.
Profil Andika Perkasa
Dikutip Kompas.com, 8 Agustus 2020, Andika Perkasa saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Andika Perkasa lahir pada 21 Desember 1964 dan merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987.
Ia mengawali karirnya di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Di Kopassus, Andika banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha.
Andika juga pernah melaksanakan operasi di Timor Timur (1990), operasi teritorial di Timor Timur (1992), dan operasi bakti TNI di Aceh (1994).
Selain mengenyam pendidikan militer di Akmil, Andika juga mempelajari berbagai bidang keilmuan dan meraih gelar sarjana ekonomi hingga doktor dari George Washington University, Amerika Serikat.
Andika juga mendalami pendidikan militer dari institusi ternama di Amerika Serikat, seperti The Military College of Vermont, Norwich University, dan National Defense University.
Rekam jejak di TNI
Andika pernah menjabat Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Komandan Rimdam Jaya (2011), dan Komandan Korem 023/KS pada (2012).
Pada 2013, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad).
Setahun berselang, Andika menggantikan posisi Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Jokowi.
Pada 2016, menantu dari Jenderal Hendropriyono ini kemudian menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.
Saat menempati jabatan itu, ia membawahi Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Dua tahun kemudian, ia kembali naik jabatan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD pada Januari 2018 dan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada bulan Juli di tahun yang sama.
Dilantik menjadi KSAD
Tak lama berselang, Jenderal Andika Perkasa dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono pada November 2018.
Saat itu, dikutip dari Harian Kompas, 23 November 2018, Jokowi menilai karier kemiliteran dan rekam jejak Andika lebih mumpuni dan lebih komplit dibandingkan beberapa nama yang diajukan kepadanya.
"Bukan masalah muda dan tidak muda, semua ada hitung-hitungannya, terutama pengalaman, rekam jejak, kemudian berkaitan dengan pendidikan-pendidikan yang telah dijalani, kami lihat semua," kata Jokowi.
Berita Nasional Lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Tunggal Panglima TNI yang Ditunjuk Jokowi