Berita Pemprov NTT

Dukung Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Permintaan Ahli Epidemologi Undana

belum ada orang yang divaksin tertular virus Covid. Namun peluang besar dapat tertular lagi karena adanya mutasi virus

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Shutterstock
Shutterstock Ilustrasi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Vaksinasi anak usia 6-11 tahun BPOM telah menerbitkan keputusan bahwa  boleh divaksin.

Disaat informasi ini muncul banyak melegakan banyak anak-anak usia 6-11 tahun maupun para orang tua dikarenakan saat ini sudah sebagian besar sekolah melaksanakan KBM Offline atau sekolah tatap muka langsung.

"Saya dukung vaksinasi bagi anak-anak usia ini, apalagi saat ini anak-anak mulai sekolah tatap muka langsung dengan virus yang tak terbatas ini, maka pengendaliannya dengan proses vaksinasi," kata Dr. Pius Weraman Ahli Epidemologi dari Universitas Nusa Cendana (Undana).

Dia meminta, walaupun sudah diterbitkan untuk vaksinasi bagi anak usia 6-1 tahun, tetapi pentingnya sistim imun tubuh yang terbentuk dari makanan yang dikonsumsi anak-anak.

"Boleh saja dilakukan vaksinasi sesuai anjuran pemerintah, tetap kita harapakan harus potensi vaksinnya baik," kata dia.

Baca juga: Penjabat Sekda Sumba Barat Minta Dampingan Pemprov NTT Agar Bisa Raih WTP

Lanjut penjelasannya bahwa potensi dari vaksin tersebut mempengaruhi banyak faktor yakni dari SDM maupun alatnya serta sistim rantai dingin tempat penyimpanan vaksin tersebut.

Dia menambahkan bahwa tidak semua jenis vaksinasi membentuk sistim imun pada setiap orang dan virus tersebut pun masih beresiko bagi orang yang telah divaskin.

"Kemungkinan virus covid-19 ini dapat kembali terjangkit pada orang yang sudah divaksin," ujar dia

Menurut dia hingga saat ini walaupun belum ada orang yang divaksin tertular virus Covid. Namun peluang besar dapat tertular lagi karena adanya mutasi virus seperti varian delta dan lain-lain.

Kata dia, perluh disadari oleh semua orang bahwa adanya varian virus baru orang sudah divaksin dapat tertular lagi karena tidak cocok dengan varian baru tersebut.

Baca juga: Pemprov NTT Tetapkan Harga PcR, Begini Harganya

"Saat ini banyak vaksin covid yang dipakai dan tersebar di dunia dari peneliti dan pabrik yang berbeda, maka kemungkinan validitas dan akurasinya dapat dipercaya dengan nilai 60 hingga 70 persen. Maka masih ada ruang dengan beberapa versen untuk terjangkit virus tersebut," tandasnya.(*)

Berita Pemprov NTT Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved