Berita Sumba Timur
Kota Waingapu Sumba Timur Alami Deflasi Pada Oktober 2021
pedagang di Pasar Matawai Kota Waingapu pun mengaku harga barang kebutuhan pokok masyarakat relatif stabi
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Kota Waingapu di Kabupaten Sumba Timur mengalami deflasi pada Oktober 2021.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumba Timur, Kota Waingapu mengalami deflasi 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,69.
Selain Kota Waingapu, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga mengalami Deflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,31.
Sementara itu, Kota Kupang mengalami Deflasi sebesar 0,20 persen dan Kota Maumere mengalami Inflasi sebesar 0,32 persen.
Baca juga: La Moringa Indonesia Sajikan Kuliner Berbahan Kelor di Gebyar Karya Pertiwi 2021
Inflasi Oktober 2021 di Kota Waingapu terjadi karena penurunan indeks harga pada 2 dari 11 kelompok pengeluaran
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,21 persen diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,10 persen.
Laporan tersebut juga merilis, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 68 kota mengalami Inflasi dan 22 kota mengalami Deflasi.
Kota yang mengalami Inflasi tertinggi adalah Kota Sampit sebesar 2,06 persen dan Inflasi terendah terjadi di Kota Banyuwangi dan Sumenep sebesar 0,02 persen.
Baca juga: Cerita Warga Katundu di Pesisir Selatan Sumba Timur Dengan Pesona Emas Merah Sargassum
Sedangkan Deflasi terbesar terjadi di Kota Kendari sebesar 0,70 persen dan Deflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, pedagang di Pasar Matawai Kota Waingapu pun mengaku harga barang kebutuhan pokok masyarakat relatif stabil. Kenaikan harga hanya terjadi untuk jenis minyak goreng.
Nur Hasanah (43), salah satu pedagang di pasar itu mengatakan, harga minyak goreng mengalami kenaikan dalam beberapa hari belakangan. (*)