Berita NTT

Hingga September 2021 Realisasi Dana Desa di NTT Baru 53,3 Persen

Hingga bulan September 2021, serapan Dana Desa di NTT baru mencapai 53,3 persen untuk tingkat daerah

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Kepala Kanwil DJPb NTT, Catur A. Widodo 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Hingga bulan September 2021, serapan Dana Desa di NTT baru mencapai 53,3 persen untuk tingkat daerah. Sementara secara nasional, realisasi dana desa di NTT sebesar 69,7 persen.

Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Direrktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb), Catur A. Widodo, Senin 1 November 2021 siang.

Di NTT, tiga dareah diketahui paling tinggi realisasi dana desa yakni Kabupaten Manggarai Barat, Sumba Barat, dan Flores Timur. Kabupaten Sabu Raijua menjadi daerah paling rendah realisasi atau baru 38,4 persen. Sementara Kabupaten Belu 47,6 persen dan Sumba Tengah 49,5 persen.

Dari pagu 3,05 triliun, Catur menyebut, yang telah tersalur hingga 29 Oktober 2021 sebanyak 2,16 triliun atau 70,6 persen. Untuk realisasi dana desa untuk BLT sebesar 963,7 miliar atau 31,5 persen dari total pagu.

Baca juga: Penyaluran Dana Desa di NTT Baru 51,45 Persen

Catur menerangkan, penggunaan dana desa pada tahun 2021 diprioritaskan untuk penangangan covid-19 dan BLT desa. Dengan serapan BLT yang masih rendah, Catur meminta agar perlu percepatan penyaluran BLT desa.

Dalam penyaluran dan penyerapan dana desa hingga 22 Oktober 2021 diketahui bidang penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak paling tinggi penyerapan atau sebesar 584,47 miliar dan pada bidang pembiayaan paling kecil atau sebesar 2,66 miliar.

Sementara untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), total penyaluran tahap I sebanyak 491,5 miliar, tahap II 609,2 miliar, dan tahap III 399,4 miliar. Paling banyak realisasi dilakukan pada bidang reguler ketimbang afirmasi dan kinerja.

Catur menegaskan,  alokasi belanja negara untuk provinsi NTT mengalami peningkatan dibanding periode yang sama ditahun sebelumnya. Disisi lain, realisasi transfer ke daerah dan dana desa triwulan III tahun 2021 mengalami kontraksi 38,47 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Pengelolaan Dana Desa di Malaka, Enam Desa Jadi Objek Bidikan Jaksa

Kontraksi itu disebabkan, pada periode sebelumnya dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dalam penyaluran TKDD diberikan banyak dispensasi.

Selain itu, pada pelonggaran PPKM diwilayah NTT berdampak lpada pertumbuhan ekonomi, termaksud realisasi pendapatan dan belanja negara.

Ia menegaskan, total TKDD di NTT sebsesar 23,2 triliun dan baru direalisasikan sampai dengan triwulan III sebesar 15,7 triliun atau 67,44 persen. Untuk itu, Catur meminta agar penyaluran TKDD diperlukan langkah strategis dalam percepatan, khususnya DAK Fisisk dan Dana Desa.

Disektor Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang sudah direalisasikan hingga triwulan III sebesar 4,15 triliun. Realisasi tertinggi pada cluster perlindungan sosial senilai 3,01 triliun, diikuti program prioritas sebesar 0,47 triliun, Intesif usaha senilai 0,37 triliun dan kesehatan 0,3 triliun dengan stok vaksin 1,05 juta dosis. (*)

Baca Berita NTT Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved