Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 31 Oktober 2021: Deus Caritas Est; Allah Adalah Kasih

Allah adalah kasih  memanggil  setiap umat beriman untuk  berpartisipasi dalam kasih  yang terarah kepada persekutuan.

Editor: Agustinus Sape
Dok Maxi Un Bria
RD Florens Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia. 

Renungan Harian Katolik Minggu 31 Oktober 2021: Deus Caritas Est; Allah Adalah Kasih (Markus 12 : 28b-34)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Allah adalah kasih  memanggil  setiap umat beriman untuk  berpartisipasi dalam kasih  yang terarah kepada persekutuan.

Mungkinkah sebuah persekutuan terbentuk tanpa kasih?

Mungkin jugakah sebuah persekutuan dapat terbangun tanpa komunikasi?

Tentu saja mustahil persektuan tanpa komunikasi dan partisipasi.

Musa memperingatkan orang Israel agar mendedikasikan seluruh hidupnya  kepada Allah. Sebab takut dan setia kepada Allah  dengan segala ketetapan-Nya akan menuntun kepada kebaikan dan keselamatan.

“Dengarlah hai Israel, lakukanlah ketetapan dan perintah itu dengan setia, supaya baiklah keadaanmu dan supaya kamu menjadi sangat banyak, dan memasuki sebuah tanah terjanji yang melimpah dengan susu dan madu  seperti yang dijanjikan Tuhan” ( Ulangan 6 :3 ).

Mengasihi Allah dengan seganap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan mesti menjadi prinsip dan hukum  tertinggi dalam hidup yang pada gilirannya menggerakkan hati manusia untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Oktober 2021: Rendah Hati di Hadapan Tuhan

Dalam konteks berjalan bersama gereja sebagai umat Allah, setiap orang terbaptis dipanggil dan diutus untuk terlibat aktif mengimplementasikan Hukum Cinta Kasih, baik dalam lingkungan gereja maupun di tengah masyarakat luas.

Keterlibatan aktif dalam mengimplementasikan Hukum Cinta Kasih menjajdi perintah perutusan setiap murid Kristus.

Semoga setiap anggota Gereja semakin sadar akan keterpanggilannya untuk membangun persekutuan, terlibat aktif menghidupkannya dan siap sedia menjadi duta cinta kasih di mana pun berada.

Karena Allah adalah kasih  mengasihi manusia sepanjang masa.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 31 Oktober 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Ulangan 6:2-6

Dengarkanlah, hai orang Israel, kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu

Sekali peristiwa Musa berkata kepada bangsanya, “Seumur hidup hendaknya engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu, serta berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu; dan supaya lanjut umurmu, dengarlah, hai orang Israel!

Lakukanlah ketetapan dan perintah itu dengan setia supaya baiklah keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu!

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan.”

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: 18:2-3a.3bc-4.47.51

Refr.: Aku mengasihi Tuhan, Dia sumber kekuatan. Hidupku kan menjadi aman dalam lindungan-Nya

1. Aku mengasih Engkau, ya Tuhan, kekuatanku; ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.

2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari para musuhku;

3. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku. Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

Bacaan Kedua: Ibrani 7:23-28

Yesus tetap selama-lamanya, maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain

Saudara-saudara, dalam jumlah yang besar kaum Lewi telah menjadi imam karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.

Tetapi Yesus tetap selama-lamanya; maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

Karena itu Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah.

Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan; yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah terpisah dari orang-orang berdosa dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan kurban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya.

Hal itu telah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban.

Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi imam agung.

Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkan sumpah, yang menetapkan Anak, yang sudah menjadi sempurna sampai selama-lamanya menjadi Imam Agung.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil: Yohanes 14:33

Refr.: Alleluya, alleluya, alleluya

Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku; Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.

Bacaan Injil: Markus 12:28b-34

Inilah perintah yang paling utama, dan perintah yang kedua sama dengan yang pertama

Pada suatu hari, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel! Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatanmu.

Dan, perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan itu, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakaran dan kurban sembelihan.”

Yesus melihat, betapa bijaksananya jawab orang itu. Maka, Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!”

Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved