Liga 1
Pelatih Persib Bandung Komentari Gampangnya Wasit Memberikan Kartu Kuning Striker Maung Marc Klok
Persib Bandung berhasil mengalahkan PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1 Indonesia pekan kesembilan.
POS KUPANG.COM - Persib Bandung berhasil mengalahkan PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1 Indonesia pekan kesembilan.
Namun kemenangan Maung Bandung harus dibayar mahal akibat kartu kuning yang diberikan wasit kepada Marc Klok.
Bahkan Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberikan komentar keputusan kontroversial wasit di Liga 1 2021/22.
Pelatih asal Belanda itu mengeluhkan kartu kuning "tidak penting" yang diterima Marc Klok yang membuatnya harus absen satu pertandingan.
Baca juga: 16 Tim Melaju ke Babak Perdelapan Final Mobile Legends ESI Sumba Timur 2021
Persib Bandung dirugikan dengan kartu kuning yang diberikan wasit Agus Fauzan kepada Marc Klok dalam laga kontra PSIS Semarang (26/10/2021).
Kartu kuning tersebut didapat Marc Klok akibat menendang bola tendangan bebas sebelum wasit meniup peluit.
Marc Klok tampak kaget dan memprotes keras hukuman kartu kuning tersebut, demikian pula pemain Persib lainnya yang segera merubungi wasit.
Wasit Agus Fauzan bergeming dan bertahan pada keputusannya untuk memberi kartu kuning pada Klok.
Baca juga: Lenda Manuaron Percaya Diri Wakili Papua di Cabor Catur Peparnas XVI walau Pertama Kali Tampil
Klok pantas gusar karena ia baru menjalani hukuman akumulasi kartu kuning sehingga absen pada laga kontra Bhayangkara FC (16/10/2021).
Dalam dua laga berikutnya melawan PSS dan PSIS, Klok mendapat satu katu kuning yang mengharuskannya absen satu pertandingan lagi.
Hukuman akumulasi kartu kuning kelima itu akan dijalani Klok saat Persib menjamu Persipura, Sabtu (30/10/2021).
Pelatih Robert Alberts tak ragu melabeli hukuman Klok tersebut sebagai kartu "tidak penting".
"Saya rasa Marc Klok melakukan kesalahpahaman di pertandingan dan itu merupakan kartu kuning yang tidak penting," ucap Robert dikutip dari Kompas.com (27/10/2021).
"Saya merasa kasihan terhadap Marc Klok karena baru saja mendapat hukuman dan kini mendapat hukuman lagi."
"Alasan yang sangat tidak penting," keluhnya.