Berita NTT

Harga Minyak Melonjak Naik, Bulog Tetap Stabil

Kasi Sekumhum Bulog Divre NTT, Fanik Apriliyani mengatakan, kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng tidak mempengaruhi Bulog

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Kasi Sekumhum Bulog Divre NTT, Fanik Apriliyani 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kasi Sekumhum Bulog Divre NTT, Fanik Apriliyani mengatakan, kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng tidak mempengaruhi Bulog.

Bulog tetap menjual bahan - bahan pokok dengan harga yang sudah ditetapkan sehingga ketika harga di pasaran naik, Bulog tidak ikut menaikkan harga.

"Mungkin kalau menjelang Natal, Tahun Baru, Lebaran kan pasti harga barang seperti gula, telur dan minyak pasti sudah naik tapi Bulog kayak ngerem tapi itu penugasan khusus karena kan kejadiannya tidak setiap hari hanya menjelang hari raya atau event - event tertentu baru ada kenaikan," kata Lia, Jumat, 29/10/2021.

"Misalnya gula di Bulog satu kilogram Rp. 12.500 pada saat pasar harganya mencapai Rp. 17.500 di Bulog tetap Rp. 12.500," lanjut dia.

Baca juga: Pedagang Gorengan di Manggarai Keluhkan Harga Minyak Goreng Melonjak

Dijelaskan Lia, ketika pengusaha menjual bahan - bahan pokok dengan harga tinggi dan tidak ada Bulog sebagai penstabil harga maka kemungkinan harga bahan pokok akan terus melambung.

"Kita tetap kasih keluar dengan harga 12.500 (untuk gula) sehingga mau tidak mau harganya akan perlahan turun," jelasnya.

Bulog, kata Lia, mengadakan operasi pasar setiap hari baik sendiri maupun menggandeng lembaga - lembaga lain seperti Gereja, Kecamatan, Kelurahan dan lembaga lainnya.

"Bulog ada RPK (rumah pangan kita) jadi penjual itu membeli di kita tapi ketika menjual harus sesuai dengan harga yang sudah kita tetapkan. Kalau mereka tetap jual dengan harga tinggi kali berikut sudah tidak dikasih lagi," ujar Lia.

Namun ketika operasi pasar jelang Hari Raya, pembelian untuk satu keluarga hanya bisa membeli dengan jumlah terbatas.

"Misalnya gula, hanya bisa membeli tiga kilogram karena hanya untuk konsumsi rumah tangga bukan untuk dijual kembali," kata dia.

Bulog saat ini masih tetap menjual minyak dengan harga per liter sebesar Rp. 13.500.

"Kalau sekarang kan di pasaran masih ada yang Rp. 14.000," ungkapnya.

Dikatakan demikian karena setiap hari Sabtu Bulog selalu melakukan survei harga di pasaran.(*)

Baca Berita NTT Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved