Mobil Murah
Hyundai Produksi Mobil Listrik di Indonesia Tahun 2022, Memperin Singgung Aturan, HMMI Beri Sinyal
Hyundai Produksi Mobil Listrik di Indonesia Tahun 2022, Memperin Singgung Aturan, HMMI Beri Sinyal
Kemenperin menyusun skema importasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap sebagai bagian tahap pengembangan industrialisasi KBLBB di Indonesia.
Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan KBLBB, pengembangan industri diawali melalui skema Completely Knock Down (CKD) sampai dengan tahun 2024, dilanjutkan dengan Incompletely Knock Down (IKD) dan Importasi secara part by part.
"Skema ini ditujukan agar diperoleh nilai tambah berupa peningkatan nilai TKDN melalui pendalaman manufaktur secara bertahap hingga 2030," jelas Menperin.
Pendalaman manufaktur ini direncanakan untuk bisa melibatkan sebanyak-banyaknya pelaku industri komponen lokal pada proses bisnis pembuatan ekosistem industri kendaraan listrik.
Kemenperin menyebut industri kendaraan listrik di Indonesia memiliki keharusan untuk memperhatikan pengembangan Industri komponen.
Sebab, sejumlah 1.550 perusahaan industri komponen yang terbagi dalam tiga tier selama ini menjadi pemasok utama komponen kendaraan Internal Combustion Engine (ICE).
Sebagian besar di antaranya (anggota tier-2 dan tier-3) merupakan industri kecil dan menengah.
"Proses transisi industrialisasi dari kendaraan konvensional dan kendaraan listrik harus dapat semaksimal mungkin melibatkan sektor IKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional," jelas Agus.
Dalam peta jalan tersebut juga terdapat panduan penguasaan komponen utama kendaraan bermotor, yaitu baterai, motor listrik dan konverter.
"Dalam kerangka itu, kami juga memacu pengembangan industri baterai dari mulai proses perakitannya sampai dengan daur ulang baterai, sehingga Indonesia bisa punya industri baterai terintegrasi dan siap untuk mendukung ekosistem industri mobil berbasis listrik," imbuhnya.
Dalam peta jalan tersebut, Kemenperin menargetkan produksi mobil listrik dan bus listrik pada tahun 2030 mencapai 600.000 unit.
Angka tersebut diproyeksikan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 7,5 juta Barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 2,7 juta Ton, selaras dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada COP21 di Paris pada Desember 2015.
Menperin berpesan agar perusahaan menerapkan teknologi Industri 4.0 di seluruh lini produksi, serta melibatkan IKM sebagai bagian dari global supply chain perusahaan.
Selain itu, Kemenperin mengundang HMMI untuk mendirikan akademi atau politeknik yang lulusannya secara otomatis bisa menjadi pekerja dengan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri maupun di lini purna jual untuk melayani kebutuhan konsumen.
"Pameran ini merupakan langkah nyata dari Hyundai Motor Group sebagai produsen EV global untuk mendukung pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia sebagai basis produksi KBLBB melalui investasi, pembangunan fasilitas produksi dan research, development and design (RDnD), serta pengembangan SDM industri," ujar Menperin.
(Tribun Network/lta/wly)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hyundai Produksi Mobil Listrik di Indonesia, Menperin : Jadi Showcase Kapabilitas Industri Otomotif, https://www.tribunnews.com/otomotif/2021/10/27/hyundai-produksi-mobil-listrik-di-indonesia-menperin-jadi-showcase-kapabilitas-industri-otomotif?page=all.
Editor: Eko Sutriyanto