Ketatnya Pelaksanaan Prokes saat PTM di Fakultas Kesehatan UCB Kupang
UCB membuka kuliah terbatas sehingga ada mata kuliah yang harus online dilakukan online, tetapi jika mata kuliah yang harus praktek dengan prokes
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Fakultas Kesehatan, Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang sudah mulai dilaksanakan.
Pelaksanaan PTM terbatas ini dilakukan dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
Pelaksanaan PTM dilakukan setelah ada penurunan level pembatasan kegiatan masyarakat dari level empat ke level dua.
Dekan Fakultas Kesehatan, Universitas Citra Bangsa, Vinsen Balawa Making, SKM, M.Kes, mengatakan, karena levelnya sudah turun, pihaknya mulai beradaptasi dengan situasi.
Sebelumnya, kata Vinsen, pihaknya melakukan pembelaaran daring secara online, tetapi dengan kebijakan terbaru, pihaknya mulai melakukan kuliah offline atau tatap muka di kampus tetapi tidak penuh
Baca juga: Tim Vaksinator Polda NTT Dan BEM Nusantara Gelar Vaksinasi di Kampus UCB Kupang
"Jumlah mahasiswa di Fakultas Kesehatan UCB sebanyak 1300 orang.
Dan,memang agak berat. Tetapi, kami membuka kuliah terbatas, sehingga ada mata kuliah yang harus online dilakukan online, tetapi jika mata kuliah yang harus praktek dilakukan oflline tetapi tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.

Vinsen mengatakan, mahasiswa di fakultas kesehatan, 90 persen sudah divaksin dan pelaksanan vaksin dilakukan di kampus.
Di kampus, katanya, ada Satgas Kampus yang mengatur SOP secara keseluruhan.
Sejak awal masuk kampus, lanjut Vinsen, sudah disiapkan tempat mencuci tangan, memastikan mahasiswa memakai masker dan sebagainya.
Baca juga: UCB Kupang Gelar Pelatihan PTK dan Menulis Karya Ilmiah bagi Guru di NTT
Di dalam kelas, katanya, pihaknya mengatur jarak duduk begitupun dengan di laboratorium saat praktek.
Ada SOP sendiri. Setiap kelas yang biasanya 30 hingga 34 orang sekarang diturunkan menjadi setengah.
Untuk pintu masuk dan pintu keluar juga telah diatur. Sehingga orang yang masuk dan keluar tidak bertemu di satu jalur. Hal ini dilakukan agar jangan menimbulkan kerumunan

Setiap minggu kampus dibersihkan dengan menyemprot disinfektan secara keseluruhan.
Dia mengatakan, pada intinya semua yang ada di fakultas tersebut sudah vaksin dan kalau ada acara yang mengumpulkan banyak orang, semua harus diwajibkan untuk melakukan swab antingen.
Baca juga: UCB Kupang Teken MoU dengan Universitas Warmadewa
Menurut Vinsen, sebelumnya menggunakan genose, jika ada kegiatan yang melibatkan mahasiswa tetapi sekarang ini menggunakan pakai swab antingen. Terkait biaya, kampus bekerja sama dengan pihak ketiga dan kampus yang memfasilitasi.
"Di kampus ini kebanyakan anak muda semua sehingga fisiknya bagus, jika ada yang keluar daerah biasanya disampaikan untuk melakukan isolasi, dan jika ada mahasiswa yang sakit atau bersin-bersin di kampus biasaya satgas langsung menghubungi ambulance dan mengantar mahasiswa tersebut pulang melakukan isolasi mandiri.