Timor Leste

Timor Leste Pamer Paviliunnya Sendiri di Expo 2020 Dubai

Republik Demokratik Timor Leste telah bergabung dengan dunia, melalui paviliunnya sendiri, di Expo 2020 Dubai, yang saat ini sedang berlangsung

Editor: Agustinus Sape
remonews
Penampilan penari Timor Leste di Expo 2020 Dubai. 

Timor Leste Pamer Paviliunnya Sendiri di Expo 2020 Dubai

POS-KUPANG.COM - Republik Demokratik Timor Leste telah bergabung dengan dunia, melalui paviliunnya sendiri, di Expo 2020 Dubai, yang saat ini sedang berlangsung diikuti 192 negara.

Dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Berita Emirates (WAM), Edson-Robert Noronha Lopes, Eksekutif Senior di Paviliun Timor Leste di Expo 2020 Dubai, "Timor Leste atau Timur Timur adalah negara Asia Tenggara, yang terletak di antara Australia dan Indonesia. Negara termuda kedua di dunia.”

Dia menjelaskan bahwa negaranya ingin memanfaatkan Expo 2020 Dubai untuk memperluas ekonominya melalui kemitraan di bidang pariwisata, minyak bumi, dan pertanian, menambahkan bahwa negaranya kaya dengan mineral dan kayu cendana.

Lopes menambahkan, "Tekstil tradisional Timor Leste dikenal sebagai Tais, mirip dengan yang saya pakai sekarang."

"Setiap distrik atau kotamadya Timor Leste memiliki pola dan desain "tais" sendiri. Totalnya, kami memiliki 30 kotamadya di 13 distrik. Setiap distrik memproduksi tais mereka sendiri."

Baca juga: Mayoritas Rumah Tangga di Pasifik dan Timor Leste Terkena Dampak Ekonomi Akibat Pandemi COVID-19

Paviliun juga menawarkan pengunjung pengalaman mencicipi kopi yang unik. "Kami memiliki tiga jenis kopi: Arabika, Robusta, dan Kopi Luwak. Kopi Luwak memiliki rasa yang luar biasa."

Lopes mengajak pengunjung untuk belajar lebih banyak tentang seni, nenek moyang dan sejarah mereka.

“Dalam budaya kita, ada yang disebut Uma Lulik atau rumah keramat. Rumah keramat itu biasa digunakan dalam upacara adat, meski masih ada beberapa orang yang tinggal di dalamnya,” jelasnya.

Perjanjian Bidang Penerbangan

Masih dalam rangkaian Expo 2020 Dubai, Kementerian Transportasi dan Komunikasi Timor Leste (TL-MTC) dan Uni Emirat Arab (UEA) melalui General Civic Aviation Authority (DCAA) menandatangani kesepakatan di bidang Penerbangan di Dubai.

Menteri Perhubungan dan Komunikasi (MTC), José Agostinho da Silva mengatakan tujuan dari perjanjian itu adalah untuk menstabilkan koordinasi dan sistem izin udara untuk memungkinkan konektivitas pada penerbangan komersial antara kedua negara dan memastikan pendaratan legal di Bandara Timor Leste.

Agustinho mengatakan perlu adanya kerja sama yang lebih baik antara kedua negara di bidang penerbangan.

“Otoritas Penerbangan Sipil Umum UEA (GCAA) telah menandatangani perjanjian layanan udara di negara-negara Pasifik dan hari ini Timor Leste layak mendapatkan tanda tangan ini juga,” kata da Silva.

Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen UEA (GCAA) Saif Mohammed Al Suwaidi dan Menteri Transportasi dan Telekomunikasi Timor Leste, Jose Agustinho da Silva serta didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Julião da Silva dan Wakil Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Perindustrian, Domingos Lopes Antunes.

Baca juga: Paus Fransiskus Bakal Kunjungi Timor Leste dengan Syarat

Penandatanganan kesepakatan berlangsung di kantor GCAA di Dubai, Selasa 19 Oktober 2021,

Perjanjian ini juga diwujudkan dalam upaya berkelanjutan GCAA untuk memperluas jaringan perjanjian layanan transportasi udara UEA di kawasan Asia Tenggara termasuk Timor Leste.

Perjanjian layanan adalah catatan pertukaran dua negara dengan konsolidasi di seluruh dunia dari reputasinya sebagai pendukung terkemuka dunia dari kebijakan langit terbuka.

Direktur Jenderal UEA (GCAA) Saif Mohammed Al Suwaidi menyatakan bahwa GCAA' didedikasikan untuk memanfaatkan peluang baru untuk perluasan dukungan bagi maskapai yang berbasis di UEA, Etihad Airways, Emirates Airline, Air Arabia, Flydubai, Dhabi, dan Wizzair Abu Dhabi.

“UEA menunjukkan komitmen untuk maju dalam koordinasi dan mewujudkan acara tanda tangan ini. Rekomendasi tersebut ditujukan kepada Timor Leste agar infrastruktur yang disediakan harus memadai untuk menjamin sistem operasional udara,” kata Al Suwaidi saat penandatanganan kesepakatan kedua negara di Dubai.

Baca juga: Sosok Xanana Gusmao, Masa Muda Pernah Pimpin Pasukan hingga Jadi Presiden Pertama Timor Leste

Dia mengatakan Timor Leste dan Uni Emirat Arab harus mematuhi Standar Internasional Perjanjian Layanan Udara di bawah Prosedur Penerbangan Sipil Internasional.

Kesepakatan tersebut akan disampaikan kepada Dewan Menteri dan diserahkan kepada Parlemen Nasional untuk disetujui dan diratifikasi sebelum implementasi.

Diketahui, pemerintah Timor Leste melalui Aviation Civic Authority of Timor Leste telah menandatangani kesepakatan dengan Indonesia, Singapura, dan Australia di bidang penerbangan.

Sumber: wam.ae/tatoli.tl

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved