Tips sehat
Para Pria, Jangan Olahraga Pagi Hari,Risikonya Mengerikan, Serangan Jantung hingga Sebabkan Kematian
Para Pria, jangan olahraga pagi hari,risikonya mengerikan, Serangan Jantung hingga sebabkan kematian
Para Pria, Jangan Olahraga Pagi Hari,Risikonya Mengerikan, Serangan Jantung hingga Sebabkan Kematian
POS-KUPANG.COM - Olahraga tak selamanya baik untuk kesehatan.
Apalagi kalau waktunya tidak tepat.
Olahara di pagi hari yang selama ini kita lakoni ternyata berbahaya untuk pria terutama bagi mereka dengan Diabetes 2.
Resikonya mengerikan. Mulai dari Serangan Jantung hingga sebabkan kematian.
Baca juga: Bahaya, Pria dengan Diabetes 2 Dilarang Keras Olahraga di Waktu Ini, Berisiko Serangan Jantung
Serangan Jantung termasuk kondisi darurat medis yang terjadi ketika suplai darah ke jantung mendadak tersumbat akibat pembekuan darah.
Menurut sebuah studi, pria dengan diabetes yang olahraga di pagi hari berisiko menderita serangan jantung lebih besar.
Tetapi, Jingyi Qian, dari Brigham and Women's Hospital tetap merekomendasikan pasiennya untuk berolahraga sesuai waktu luangnya.
Karena olahraga teratur tetap memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Sementara itu, para peneliti mempelajari efek pemilihan waktu untuk olahraga.
Baca juga: 10 Kebiasaan Buruk ini jadi Penyebab Serangan Jantung, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Supaya, mereka bisa memberikan rekomendasi waktu olahraga terbaik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Pada penelitian ini, tim peneliti dokter Jingyi menganalisis lebih dari 2.000 pasien yang juga mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Mereka mengidentifikasi hubungan antara waktu olahraga dan risiko penyakit jantung.
Penulis studi menggunakan data dari studi Look Action for Health in Diabetes (AHEAD) yang dimulai pada tahun 2001.
Data ini memantau kesehatan pasien dengan kelebihan berat badan atau obesitas di AS dengan diabetes tipe 2.
Selama seminggu, peserta mengenakan perangkat akselerometer di pinggangnya untuk mengukur waktu dan jenis aktivitas fisik mereka.
"Kami melakukan pengukuran metabolisme dan aktivitas fisik terperinci, yang merupakan keuntungan menggunakan dataset ini untuk Penelitian," kata Roeland Middelbeek, dari Joslin Diabetes Center di Boston dikutip dari Express.
Para peneliti melacak waktu para peserta melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat.
Selain itu, para peneliti juga menggunakan ukuran yang disebut Framingham Risk Score untuk menilai peluang para relawan dengan penyakit jantung coroner selama empat tahun ke depan.
Metode pengukuran ini menggunakan algoritma berdasarkan informasi tentang usia seseorang, jenis kelamin, tekanan darah, kolesterol dan riwayat merokok.
Studi tersebut menemukan bahwa pria yang melakukan olahraga di pagi hari memiliki risiko tertinggi terkena penyakit jantung koroner, terlepas dari jumlah dan intensitas olahraga mingguan mereka.
Sedangkan pria yang paling aktif, sekitar tengah hari memiliki tingkat kebugaran kardio-pernapasan yang lebih rendah.
Pada wanita, para peneliti tidak menemukan hubungan antara waktu aktivitas tertentu dan risiko penyakit jantung koroner atau kebugaran kardiorespirasi.
Adapun gejala serangan jantung biasanya meliputi:
Nyeri dada dan di bagian tubuh lain
Berkeringat
Sesak napas
Mual dan muntah
Rasa cemas yang luar biasa
Batuk dan mengi. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/ilustrasi-serangan-jantung_20180801_151748.jpg)