Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 20 Oktober 2021: Tanggung Jawab

Sejumlah warganet di Twitter menyebut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta saat ini, sebagai 'gubernur rasa presiden".

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Tugas dan tanggung jawab murid memang berat. Mereka harus mengurus "rumah tangga", termasuk orang-orang yang ada di dalamnya, yang disayang sang pemilik. 

Yesus pernah menyebut "kawanan kecil", yaitu orang-orang yang percaya kepada-Nya. "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu" (Luk 12:32). 

"Kawanan kecil" inilah yang harus dijaga dan diurus dengan baik oleh para murid, yakni Petrus dan teman-temannya. 

Yesus mengumpamakan diri sebagai sebagai gembala yang baik dan pemilik domba yang betanggung jawab. Ia mengibaratkan diri sebagai pemilik kawanan domba yang berani meninggalkan kawanan besar untuk mencari satu saja dari kawanannya yang sedang tersesat. Kegembiraannya meluap-luap ketika menemukan yang satu itu tadi (lih. Luk 15). 

Yesus, Sang Gembala, sampai tiga kali meminta Petrus agar tetap menjaga kawanan dombanya sehingga tidak terlantar. Dan, Petrus mengiyakan tiga kali pula. 

Maka, para murid punya tugas berat untuk mengurus kawanan kecil milik Sang Gembala. Mereka harus membesarkan hati kawanan kecil agar tidak takut karena diperhatikan Sang Gembala. Mereka harus meyakinkan kawanan kecil bahwa tak ada kekuatan apa pun dapat mencelakakan mereka. Mereka harus mencari yang hilang dan menunjukkan kegembiraan saat menemukannya. 

Dalam melaksanakan tugas, akan tampak, apakah mereka betul-betul mau melayani atau sekedar untuk mencari untung bagi diri sendiri. Akan kelihatan apa mereka sungguh menyayangi semua atau membeda-bedakan perlakuan yang mereka beri. 

Petrus sendiri sadar diri. Sebesar-besarnya dedikasi, ia tetaplah manusia. 

Orang Latin bilang, "Errare humanum est". Berbuat kesalahan itu manusiawi. Kesalahan bisa saja dibuat. Bahkan kesalahan bisa dibuat dengan sengaja. 

Main paksa, berlagak sebagai bos atau tuan besar, mencari keuntungan dan menumpuk kekayaan, mengelak yang sulit dan memilih yang enteng, dan sebagainya, adalah penyakit-penyakit umum di kalangan para murid. 

Maka dalam suratnya yang pertama, Petrus menulis refleksinya, "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela, sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan kamu mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri" (1 Ptr 5:2). 

Sebagai murid, kita punya tanggung jawab atas "rumah tangga" dan kawanan kecil yang dipercayakan kepada kita. 

Bagi kita, kata kunci yang penting untuk permenungan adalah "tahu kehendak Tuhan". 

"Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barang siapa tidak tahu akan kehendak tuannya, dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan" (Luk 12:47-48a). 

Yesus mengungkapkan kehendak Bapa, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu". 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved