Berita Nasional

Hasil Survei Litbang Kompas, Gatot Nurmantyo, Ridwan Kamil hingga Ahok Masuk Bursa Capres 2024

Hasil Survei Litbang Kompas, Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, Ridwan Kamil hingga Ahok Masuk Bursa Capres 2024

Editor: Gordy Donofan
Tribun Batam
Ahok BTP 

POS-KUPANG.COM - Hasil survei Litbang Harian Kompas melaporkan tujuh tokoh Tanah Air masuk dalam bursa Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketujuh tokoh tersebut yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Kemudian Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Dari hasil survei ini, Litbang Harian Kompas juga memaparkan persentase elektabilitas dalam tiga tahun terakhir yang dimiliki para tokoh tersebut.

Baca juga: Jarang Tampil di Televisi, Politisi PSI yang Dukung Ahok di Pilgub DKI Cerita Kondisinya Terkini

"Ridwan Kamil, Oktober 2019 3,3 persen, Agustus 2020 1,9 persen, Januari 2021 2,3 persen, April 2021 3,4 persen, Oktober 2021 5,1 persen," demikian hasil survei Litbang Harian Kompas, dikutip dari Harian Kompas, Senin (18/10/2021).

Selanjutnya, Tri Rismaharini mempunyai elektabilitas 2,3 persen pada Oktober 2019, 1,7 persen pada Agustus 2020, 5,2 persen pada Januari 2021, 2,4 persen pada April 2021, dan 4,9 persen pada Oktober 2021.

Sandiaga Uno 7,3 persen pada Oktober 2019, 5,1 persen pada Agustus 2020, 5,3 persen pada Januari 2021, 3,7 persen pada April 2021, dan 4,6 persen pada Oktober 2021.

Ahok 1,5 persen pada Oktober 2019, 1,8 persen pada Agustus 2020, 3,4 persen pada Januari 2021, 3,1 persen pada April 2021, dan 4,5 persen pada Oktober 2021.

AHY 4,5 persen pada Oktober 2019, 1,3 persen pada Agustus 2020, 2,2 persen pada Januari 2021, 3,3 persen pada April 2021, dan 1,9 persen pada Oktober 2021.

Lalu, Mahfud MD 2,8 persen pada Oktober 2019, 0,9 persen pada Agustus 2020, 0,8 persen pada Januari 2021, 0,9 persen pada April 2021, dan 1,2 persen pada Oktober 2021.

Terakhir, Gatot Nurmantyo 1,8 persen pada Oktober 2019, 1,1 persen pada Agustus 2020, 1,2 persen pada Januari 2021, 2,0 persen pada April 2021, dan 1,1 persen pada Oktober 2021.

Baca juga: Era Ahok Kampung Kunir Digusur, Kini Anies Baswedan Bangun Rumah, Ini Kata Gubernur DKI

Di luar ketujuh nama ini, Litbang Harian Kompas juga melaporkan tiga nama dengan elektabilitas tertinggi.

Ketiganya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ganjar meraih elektabilitas 13,9 persen, Prabowo 13,9 persen, dan Anies 9,6 persen.

Adapun survei berlangsung pada 26 September-9 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak di 34 provinsi di Indonesia.

BERITA LAINNYA:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali membangun Kampung Susun Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat yang pada tahun 2015 silam pernah digusur oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pada Kamis (14/10/2021) ini, Anies meresmikan pencanangan pembangunan kembali Kampung Susun yang diperuntukan bagi 33 kepala keluarga (KK) warga Kampung Kunir.

"Seringkali kita bertemu dengan situasi di mana untuk menjalankan kepentingan besar, berdampak kepada hajat hidup masyarakat. Hal itu terjadi di mana-mana. Saat ini yang kita kerjakan adalah memastikan keadilan hadir," kata Anies dalam sambutannya.

Anies menyatakan Pemprov DKI berkomitmen merealisasikan kesetaraan keadilan tersebut, dengan membangun kembali Kampung Susun bagi warga Kampung Kunir yang dulu tergusur.

"Insya Allah, Bapak/Ibu sekalian segera akan bisa tinggal di rumah yang layak di tempat ini pada Agustus tahun depan," ungkapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan Kampung Susun punya konsep yang dirancang sesuai kebutuhan warga, di mana bukan hanya sekedar rumah untuk tiap keluarga, tapi justru punya konsep kampung.

"Konsep kampungnya dipertahankan dengan rancangan yang sesuai," ungkap Anies.

"Di samping sungai, ada ruang bersama yang cukup luas. Sementara, di lantai dasar ada ruang interaksi di selasar. Itu semua akan menjaga situasi kampung dalam sebuah rumah susun. Doakan saja pembangunannya semoga tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat biaya," pungkasnya.

Sebagai informasi, bangunan Kampung Susun Kunir ini terdiri dari empat lantai yang tersusun dari 33 unit hunian beserta sarana dan prasarana pendukung, seperti ruang usaha warga, area komunal, serta galeri sejarah dan area display situs arkeologi berupa penanda jejak tembok Kota Tua.

Area Kampung Susun akan memanfaatkan lahan seluas 860 meter persegi yang merupakan bagian dari area lahan yang tercatat sebagai aset Kantor Kecamatan Taman Sari seluas 4.963 meter persegi.

BERITA LAINNYA:

Kepergian Sabam Sirait pada 29 September 2021 lalu masih meninggalkan kenangan bagi keluarga dan juga kolega dekat.

Lebih-lebih pada 13 Oktober adalah juga kelahiran politikus kawakan kelahiran tahun 1936 di Tanjung Balai, Sumatera Utara itu.

Karena itu, keluarga dan kolega dekat kembali mendatangi makam Sabam Sirait di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Mereka melakukan ziarah, bersama dengan istri tercinta Sabam Sirait, dr Sondang Sidabutar.

Dalam kesempatan ini, dr Sondang menceritakan kembali awal pertemuan dengan mendiang Sabam, dalam sebuah acara Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Kebetulan, keduanya adalah aktivis GMKI di era Presiden Soekarno itu.

Sondang Sidabutar, yang sebentar lagi menginjak usia ke-80 tahun, berterima kasih kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia yang terus mendoakan Sabam.

"Begitu banyak orang mendoakan kami. Tolong sampaikan terimakasih saya kepada semua rakyat Indonesia yang begitu baik. Mereka datang dan memberikan doa dari jauh untuk suami saya dan keluarga kami," ucap dr Sondang.

Hadir pula dalam ziarah ini putra-putri dr Sondang.

Ada politikus Maruarar Sirait yang merupakan anak pertama, Batara Sirait, Johan Sirait dan Mira Sirait yang merupakan istri dari politikus Putera Nababan.

Tak ketinggalan semua cucu Ibu Sondang dan Sabam Sirait.

Maruarar Sirait tak banyak bicara, dan terlihat masih dalam kondisi kurang sehat.

Ara, demikian ia disapa, lebih banyak diam menunduk, sementara tangannya selalu berpegangan dengan putrinya, Amaris Sirait.

Pihak keluarga banyak diwakili oleh Batara Sirait dan Johan Sirait.

Dalam kesempatan ini, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan ia sangat mengagumi mendiang Sabam Sirait.

Ia juga lebih mengangumi sosok Ibu Sondang, yang mendampingi terus Sabam Sirait, yang tentu saja dalam kehidupannya mendapat banyak tekanan.

"Tidak mudah lho zaman itu. Menjadi politikus yang berbeda dengan kekuasaan. Saya kagum dengan ibu Sondang," kata Ahok, demikian Basuki disapa.

Mula-mula, Ahok lebih dulu kenal dengan Maruarar Sirait.

Kemudian ia mengenal mendiang Sabam dan banyak belajar soal politik kepadanya.

Bagi Ahok, Sabam adalah sosok politikus yang mau dan rela berjuang untuk orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan.

"Ia berdiri tegak untuk kebenaran, keadilan, kemanusiaan, tanpa berhitung untung dan rugi. Pak Sabam adalah anugerah Tuhan untuk Indonesia," ungkap Ahok.

Bagi Ahok, Sabam Sirait adalah seorang tokoh pejuang yang konsisten dan siap berkorban apapun untuk bangsa dan negara ini, dengan berbagai kesulitan dan dengan segala ancaman.

"Beliau sangat dihormati, baik kawan maupun lawan. Dan beliau, betul-betul memiliki hikmat Tuhan untuk paham menimbang perkara dan paham menghadapi persoalan pelik," ujar Ahok.

Hal senada disampaikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly yang juga hadir dalam ziarah.

Bagi Laoly, Sabam adalah sahabat, senior sekaligus guru politik. Ia kenal Sabam saat masih mahasiswa di Sumatera Utara, sementara Sabam sudah dikenal sebagai politikus dengan orasi yang memukau.

"Karena Pak Sabam dan Pak Taufiq Kiemas, saya masuk PDI. Selain itu juga karena keyakinan ideologis yang sesuai yang berpihak pada orang-orang miskin," ungkap Laoly.

Sepulang studi doktoral di Amerika Serikat, dan setelah era Reformasi, Sabam juga yang mendorong dirinya untuk masuk Jakarta dan menjadi anggota DPR RI. Sabam pun ikut membantu dengan memaksimalkan jaringan.

"Bang Sabam adalah sosok yang sangat militan namun sederhana. Berpegang teguh pada prinsip, kokoh namun lentur dalam bersikap," kenang Yasonna.

Berita Nasional Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil hingga Ahok Masuk Bursa Capres 2024

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved