Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 17 Oktober 2021: Virtus Praemium est Optimum

Ungkapan Virtus Praemium est Optimum mengagungkan keluhuran budi manusia sebagai anugerah tertinggi dalah hidup yang diungkapkan Plautus

Editor: Agustinus Sape
Dok Maxi Un Bria
RD Florens Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia. 

Renungan Harian Katolik Minggu 17 Oktober 2021: Virtus Praemium est Optimum: Keluhuran Budi adalah Anugerah Tertinggi (Markus 10 : 35-45)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Ungkapan Virtus Praemium est Optimum mengagungkan keluhuran budi manusia sebagai anugerah tertinggi dalah hidup yang diungkapkan Plautus (dalam Amphitruo, 495).

Salah satu dimensi keluhuran budi yang dikagumi dan dicari publik adalah kerendahan hati dalam melayani sesama.

Dialog antara Yakobus dan Yohanes dengan Yesus agar mereka diperkenankan duduk di sebelah kiri dan kanan dalam kemuliaan Allah kelak, direspons Yesus dengan bijaksana.

Pertama, Yesus memahami pikiran Yakobus dan Yohanes bahwa sesungguhnya mereka tidak mengerti dengan apa yang sedang mereka tanyakan.

Kedua, mereka memiliki perspektif yang berbeda tentang kekuasaan Ilahi dan kekuasaan dunia.

Mereka menggunakan cara pandang kebanyakan orang tentang kekuasaan di dunia untuk coba menyamakannya dengan Kerajaan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Oktober 2021: Setia Bersaksi

Karena itu Yesus bersabda, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang Kuminum dan akan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima.

Tetapi hal duduk di sebalah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya, itu akan diberikan bagi orang-orang yang baginya telah disediakan.”

Bagi Yesus, kekuasaan Kerajaan Allah selalu dikaitkan dengan anugerah dari Bapa bagi mereka yang rendah hati dan siap sedia untuk melayani dan berkorban.

“Barangsiapa yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa yang ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Kerendahan hati dan jiwa yang melayani menjadi keluhuran budi yang dikagumi Allah dan dicari manusia berhikmad.

Setiap murid Kristus diutus untuk mengembangkan semangat melayani dengan rendah hati sebagaimana yang telah dilakukan Yesus, ketika malam perjamuan terakir Ia membasuh kaki para murid.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Oktober 2021: Ragi

Ia menunjukkan keluhuran budi dan jiwa yang mulia dalam sikap kerendahan hati dalam pelayanan.

“Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan bahkan memberikan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang agar mereka selamat dan memperoleh hidup yang kekal.

Semoga keluhuran budi dan keteladanan kerendahan hati Yesus dalam melayani juga menjadi bagian utuh dalam praktek hidup segenap umat beriman. Salve.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 17 Oktober 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan 1: Yesaya 53:10-11

Jika ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut

Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan pengalaman.

Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia.

Setelah itu jiwanya, saya akan melihat terang dan menjadi puas.

Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka di pikul.

Demikian Sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: 33:4-5.18-19.20.22

Refr.: Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan

1. Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu yang dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang terhadap keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.

2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa dari mereka dari dan memelihara hidup mereka pada masa yang akan datang.

3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan 2: Ibrani 4:14-16

Marilah kita hadapi takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian

Saudara-saudara, kita sekarang memiliki seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

Sebab Imam Agung yang kita punya, imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.

Sebaliknya Ia sama dengan kita!

Saya telah mencobai, hanya tidak berbuat dosa.

Karena itu marilah kita menghadapi takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian sehingga kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Demikian Sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil: Markus 10:45

Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang

Bacaan Injil: Markus 10:35-45

Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang

Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"

Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"

Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta.

Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"

Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.

Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.

Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."

Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Demikianlah Sabda Tuhan

Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved