Berita Kupang

Ini Tujuan KPA NTT Gelar Pelatihan Pendampingan dan Penjangkauan ODHA Bagi Pendamping Sebaya

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT menggelar pelatihan pendampingan dan penjangkauan ODHA bagi pendamping sebaya. Kegiatan ini merupa

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Suasana pelatihan pendampingan dan penjangkauan ODHA bagi pendamping sebaya yang diselenggarakan oleh KPA NTT, di Hotel On The Rock, Kamis 15 Oktober 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT menggelar pelatihan pendampingan dan penjangkauan ODHA bagi pendamping sebaya. Kegiatan ini merupakan bentuk upaya peningkatan kapasitas pendamping ODHA di wilayah NTT.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis 14 Oktober 2021, acara pelatihan berlangsung di Hotel On The Rock, Jalan Timor Raya, Kota Kupang. 

Hadir pada kegiatan ini para peserta pelatihan pendampingan dan penjangkauan ODHA. Sementara dari KPA NTT hadir, Pengelola Program, Adrianus Lamury, Mariana Leke, Wilhelmina Remit,  Rini R. Karsidin dan Martinus Sani.

Dalam pelatihan ini, peserta dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian ada diskusi kelompok. Suasana diskusi yang sangat hidup, karena semua kelompok aktif menyampaikan contoh kasus dan penjelasan, kemudian kelompok lain menanggapi.

Baca juga: Vaksinasi Warga di Kota Kupang Telah Mencapai 80 Persen, Ini Datanya

Salah satu kelompok menyampaikan contoh kasus bahwa ada pasangan ODHA yang tinggal di rumah kontrakan dan mereka merencanakan membeli lemari es namun uang mereka tidak cukup .

Mereka hanya orang membutuhkan Rp 62.500, sebagai tambahan dan mengungkapkan maksud meminjam kepada pendamping. Dari contoh itu  bagaimana pendamping menyikapinya.

Contoh kasus ini banyak mendapat tanggapan dari kelompok diskusi.

Pada sesi berikutnya, Ady Lamury selaku Pengelola Program mengatakan, banyak ODHA tidak mendapat pengobatan dan ada ODHA yang lari dari pengobatan.

Pada kesempatan itu, Ady juga menyampaikan soal ODHA berdaya.

Dia menanyakan kepada peserta pelatihan,  apa itu ODHA berdaya. ODHA berdaya.

Peserta yang dibagi dalam kelompok itu diminta menjawab. Ada yang mengatakan, ODHA berdaya adalah ODHA yang dapat bertahan tanpa orang lain.

Kelompok lainnya juga mengatakan, ODHA berdaya adalah ODHA yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, ODHA yang bisa mengakses layanan, ODHA yang berpartisipasi. Bahkan, ada juga yang mengatakan, ODHA berdaya adalah ODHA yang turut berjuang menjalankan kehidupan secara normal dan menguasai diri sendiri.

Ada kelompok yang mengatakan, ODHA berdaya  adalah ODHA yang produktif bagi dirinya sendiri dan sesama serta ODHA berdaya adalah ODHA yang bisa bertanggung jawab bagi diri sendiri.

Saat itu Ady Lamury mengatakan, ODHA berdaya adalah ODHA yang bisa berjuang sendiri tanpa tergantung pada pendamping.
Ini harus dirujuk sebagai ODHA mandiri.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved