Opini Pos Kupang
Kisah Si Angin Duduk ( Mengenal dan Mencegah Serangan Jantung)
SERING kita mendengar cerita di masyarakat tentang orang yang sedang bicara, sedang duduk, sedang bersantai, tiba-tiba meninggal dunia
Oleh: dr. Leny Christy Tahun (Dokter Umum RSUD SoE)
POS-KUPANG.COM- SERING kita mendengar cerita di masyarakat tentang orang yang sedang bicara, sedang duduk, sedang bersantai, tiba-tiba meninggal dunia. Saat hal ini terjadi, orang akan mengatakan bahwa dia terkena penyakit "angin duduk"
Angin duduk ini di kenal di dunia kedokteran sebagai nyeri dada (angina pektoris) karena penyakit jantung koroner yang kemudian menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Disebut serangan jantung karena terjadi tiba-tiba, bisa tanpa gejala sebelumnya dan bisa terjadi kapanpun baik saat sedang beristirahat ataupun saat aktivitas. Serangan Jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia baik pria maupun wanita pada semua ras.
Karena itu penting sekali kita membahasa tentang jantung sebagai organ vital dimana fungsinya mengalirkan darah ke seluruh tubuh agar seluruh organ tubuh dapat berfungsi baik. Gangguan jantung jelas membuat tubuh kita terganggu.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Inilah Gejala Penyakit Angin Duduk, Mirip Masuk Angin
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan menimbulkan bahaya sampai kematian. Misalnya penyakit jantung koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung, gangguan otot jantung, gagal jantung, infeksi jantung, gangguan katub jantung dan penyakit jantung bawaan.
Masih ada mitos dalam masyarakat awam bahwa angin duduk sama dengan masuk angin. Padahal kedua nya jelas berbeda. Angin duduk (angina) adalah rasa nyeri pada dada terasa seperti di tekan atau tertindih benda berat atau tertusuk benda tajam, rasa nyeri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lain seperti bahu, lengan, leher, dagu, tembus ke punggung atau nyeri ulu hati.
Kadang di sertai pula gejala keringat dingin, lemas, sesak napas, terjadi karena penyempitan pembuluh darah di jantung karena ada nya sumbatan pada pembuluh darah (pembuluh darah koroner) yang terbentuk dari penumpukan kolesterol yang di sebut aterosklerosis yang menyebabkan gangguan pasokan darah ke sel sel otot jantung sehingga otot jantung mengalami kerusakan juga.
Para dokter menyebut keadaan ini sebagai Infark koroner. Sumbatan pada pembuluh darah bisa terjadi sumbatan total dan sebagian. Sumbatan sebagian di sebut NSTEMI dan sumbatan total di sebut STEMI.
Apa saja yang menjadi faktor resiko angin duduk
Usia dan Jenis Kelamin. Aterosklerosis sebagai faktor predisposisi terjadi nya serangan jatung di mulai pada masa kanak kanak dan meningkat seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Penyakit Angin Duduk BIsa Terjadi Tiba-tiba, Ini Gejala Penyakit Angin Duduk yang Harus Diwaspadai
Sedangkan jenis kelamin, Laki-laki di laporkan berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Wanita akan meningkat risikonya setelah menopause.Riwayat keluarga. Memiliki ayah atau ibu dengan penyakit kardiovaskuler, tentu saja meningkatkan risiko.Gaya hidup.Gaya hidup menyangkut pola makan, seperti tinggi konsumsi garam, lemak, dan kolesterol, malas olahraga, dan kebiasaan merokok.
Adakah hal lain yang meningkatkan risiko angin duduk?
Jawabannya, ada. Selain yang di sebut di atas, seseorang dikatakan berisiko tinggi mengalami serangan jantung jika memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:
Hipertensi atau darah tinggi, Diabetes atau Kencing Manis atau sakit gula, Kolesterol tinggi, Berat badan berlebih atau obesitas atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, atau menjalani pengobatan kemoterapi.