Tips Sehat
Rasa Badan Lemas Bisa Jadi Kronis Tergantung Penyebabnya, Badan Lemas Gejala Penyakit Apa?
Rasa lemas yang timbul dapat bersifat sementara, tetapi dapat menjadi kronis atau berkelanjutan tergantung dari penyebabnya.
POS-KUPANG.COM - Kondisi dimana tubuh merasa lemas dan seolah tidak bertenaga disebutasthenia.
Kondisi ini dapat berpengaruh di satu bagian tubuh tertentu, seperti lengan atau kaki.
Namun, terdapat kasus di mana seseorang merasa tubuhnya lemas secara keseluruhan.
Hal ini seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus seperti influenza atau hepatitis.
Baca juga: Gejala dan Penyebab Sindrom Ekstrapiramidal, Penyakit yang Ganggu Saraf Otak
Penyebab
Rasa lemas yang timbul dapat bersifat sementara, tetapi dapat menjadi kronis atau berkelanjutan tergantung dari penyebabnya.
Berikut beberapa penyebab badan lemas.
Kondisi kesehatan
Asthenia merupakan gejala umum dari berbagai kondisi medis, seperti:
Baca juga: Gejala Penyakit Menular Seksual, Ada Tanda Ini di Tubuh, Ada Ruam hingga Sariawan
nutrisi tidak seimbang, seperti kekurangan vitamin B-12
sindrom kelelahan kronis
masalah tidur, seperti sleep apnea
masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung atau stroke
masalah neurologis,sklerosis ganda dan penyakit Parkinson
masalah otot, seperti distrofi otot
masalah tiroid, seperti hipotiroidisme
penyakit darah, seperti anemia
penyakit metabolik, seperti diabetes
penyakit paru-paru
kondisi kesehatan mental, seperti depresi
Baca juga: Kram Otot Kaki Jangan Dianggap Biasa, Ternyata Gejala Penyakit Serius
Efek samping obat-obat
Obat-obatan tertentu memiliki efek samping kelelahan dan membuat tubuh terasa lemas.
Beberapa contoh di antaranya adalah:
antidepresan
antiansietas
pengontrol tekanan darah tinggi
statin untuk mengontrol kolestrol darah tinggi
obat kemoterapi
Baca juga: Menular karena Infeksi Virus, Kenali Gejala Penyakit Herpes dan Cara Mengobatinya
Penuaan atau semakin bertambahnya usia seseorang dapat menyebabkan sarkopenia, hilangnya jaringan dan kekuatan otot secara bertahap.
Kondisi ini dapat menyebabkan asthenia atau kelelahan yang lebih luas.
Gejala
Badan lemas memiliki berbagai gejala yang menyertai. Hal ini bergantung pada area yang mengalami kondisi lemas.
Lemas pada sebagian tubuh
Baca juga: Gejala Penyakit Nyeri Punggung dan Cara Obatinya, Mati Rasa hingga Kesemutan
Jika rasa lemas hanya terasa di satu area tubuh, bagian tubuh tersebut mungkin tidak dapat digerakkan secara efisien.
Gejala lain yang mungkin timbul:
gerakan tertunda atau lambat
gemetar tak terkendali atau tremor
otot berkedut
kram otot
Lemas pada keseluruhan tubuh
Baca juga: Gejala Penyakit Rakitisi Tulang Rapuh Hingga Picu Kelainan, Begini Cara Pencegahan & Penanganannya
Rasa lemas yang memengaruhi seluruh tubuh juga dapat membuat penderita mengalami kelelahan yang ekstrem.
Kemungkinan gejala lainnya dapat meliputi:
demam
gejala mirip flu
kelelahan
kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa gejala yang menandakan kegawatdaruratan. Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:
Baca juga: Gejala Penyakit Nyeri Punggung dan Cara Obatinya, Mati Rasa hingga Kesemutan
pusing
tubuh terasa ringan
kebingungan atau linglung
perubahan penglihatan
sakit dada
sulit bernapas
keringat dingin
mual
Diagnosis
Untuk mengetahui penyebab asthenia, dokter akan bertanya soal gejala yang telah muncul. Selain itu, juga soal riwayat medis dan keluarga secara lengkap.
Dokter juga akan menilai obat-obatan sedang atau telah dikonsumsi untuk menentukan apa obat tersebut menjadi sumber dari gejala yang timbul.
Jika kelemahan hanya terjadi pada sebagian area tubuh, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara mendetail pada bagian tubuh tersebut.
Baca juga: Batuk hingga Sakit Kepala, Kenali Gejala Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Selain melakukan pemeriksaan awal, dokter juga mungkin akan menindaklanjuti pemeriksaan dengan melakukan serangkaian tes, seperti:
Tes darah untuk memeriksa adanya ketidakseimbangan hormon atau tanda-tanda infeksi
Tes urin untuk memeriksa tanda-tanda infeksi dan penyakit
Tes pencitraan untuk melihat jika ada gangguan pada tulang, saraf, atau otot, seperti rontgen, ultrasound, MRI, dan CT Scan.
Dokter juga mungkin akan melakukan tes pencitraan otak atau elektrokardiogram (EKG) jika terdapat potensi adanya serangan jantung atau stroke.
Perawatan
Perawatan dari badan lemas atau asthenia tergantung pada penyebabnya.
Untuk meredakan gejala, dokter mungkin akan menganjurkan NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) atau SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) yang merupakan jenis kelompok obat antidepresan.
Selain itu, berikut beberapa perawatan badan lemas berdasarkan penyebabnya.
Penyakit akut
Dalam beberapa kasus, asthenia dapat hilang setelah menjalani pengobatan untuk penyakit akut.
Misalnya, asthenia akibat infeksi bakteri dapat hilang setelah menghabiskan antibiotik.
Kondisi medis kronis
Asthenia dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan yang kronis.
Salah satu contoh kondisi kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang, misalnya orang dengan sklerosis ganda akan menjalani rehabilitasi berkelanjutan.
Selain itu, orang tersebut juga membutuhkan dukungan emosional dan obat-obatan untuk mengelola gejalanya.
Efek samping obat
Dokter akan mencari alternatif atau menurunkan dosis bagi orang yang mengalami asthenia akibat efek samping obat tertentu.
Namun, dilarang keras untuk langsung menyesuaikan dosis atau mengganti obat tanpa sepengetahuan dokter.
Pencegahan
Ubah pola gaya hidup. Buat jadwal aktivitas sehari-hari yang sesuai. Jangan lupa untuk menyertakan waktu istirahat dan berolahraga untuk mencegah asthenia.
Setidaknya habiskan 30 menit di luar rumah. Kegiatan ini dapat merelaksasi tubuh dan pikiran, mengurangi stres, dan berpengaruh baik bagi kesehatan mental.
Atur pola makan baik penuh nutrisi. Hal ini dapat membuat tubuh tetap berenergi dan mengurangi kelelahan. Konsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium, protein, dan kurangi lemak.
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Badan Lemas", Klik untuk baca:
Editor : Resa Eka Ayu Sartika