Liga Spanyol
Barcelona Krisis, Joan Laporta Ungkap Alasan Pecat Ronald Koeman Tak Semudah Balik Telapak Tangan
Barcelona Krisis, Joan Laporta Ungkap Alasan Pecat Ronald Koeman Tak Semudah Balik Telapak Tangan
Akan tetapi, ada satu alasan kenapa memberhentikan eks defender jagoan Barca tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.
Salah satu alasan pentingnya ialah duit!
Ya, Barcelona sedang melakukan penghematan anggaran seketat-ketatnya di tengah krisis finansial yang ikut berperan atas hengkangnya Lionel Messi.
Dengan memecat Koeman sebelum habis kontrak pada 2022, klub wajib memberinya pesangon tidak murah.
Ketika memutuskan bergabung dengan Barcelona pada Agustus 2020, Koeman mengeluarkan duit dari kantong sendiri hampir 6 juta euro buat membayar kompensasi kontrak yang belum selesai kepada federasi.
Isi perjanjiannya adalah Barca harus mengganti uang sebanyak itu kepada Koeman jika dia dipecat sebelum kontraknya habis.
Di luar itu, biaya sebesar 7 juta euro juga harus dibayarkan Barcelona kepada Koeman sebagai ganti pelunasan gajinya untuk sisa kontrak semusim ini.
Jadi kalau ditotal, dengan memecat Ronald Koeman, berarti Barcelona harus mengeluarkan duit 13 juta euro atau setara Rp215 miliar.
Proyeksi pengeluaran belum berhenti sampai di situ.
Barca juga harus menambah anggaran untuk menggaji sosok pelatih baru andai memecat Koeman saat ini.
Upah pelatih baru yang berkelas elite jelas akan menyedot kas yang besar pula.
Belum lagi jika hendak menggaet Xavi Hernandez (Al Sadd), Roberto Martinez (timnas Belgia), Marcelo Gallardo (River Plate), atau Erik ten Hag (Ajax), Barcelona harus mengeluarkan ongkos tambahan.
Pasalnya, klub mesti mengganti biaya sisa kontrak mereka di tim masing-masing lantaran masih terikat perjanjian kerja.
Adapun pengangguran kelas top seperti Antonio Conte diperkirakan bakal mematok gaji dua digit per musim.
Mungkin opsi ekonomisnya tinggal pelatih muda seperti Andrea Pirlo (gaji terakhir 1,8 juta euro per musim), tetapi masalah prestasi masih butuh pembuktian.