Jet Tempur Baru Dipamerikan China, Bikin India dan Bahkan Amerika ketar Ketir , Ini Hebanya J-16D
Setelah membuat berbagai varian rudal hingga jet tempur siluman, kini China juga memperkenalkan pesawat buatan mereka yang teranyar
POS KUPANG.COM -- Pemerintah China terus berinovasi dan investasi dalam memperkuat militer negera kominis itu
Setelah membuat berbagai varian rudal hingga jet tempur siluman, kini China juga memperkenalkan pesawat buatan mereka yang teranyar
Pesat yang diberi nama J-16D ini dipamerikan untuk membuktikan kemampuan udara China
Pihak Amerika dan India pun dibuat ketar ketir bila berniat perang dengan negeri Tirai Bambu itu
Pesawat J-16D Electronic Warfare (EW) China membuat penampilan publik pertamanya di Zhuhai Airshow, menggunakan pod jamming ganda.
Baca juga: Beijing Kutuk Tindakan Amerika Serikat di Laut China Selatan, Begini Penjelasan Angkatan Laut AS
Hal ini menyebabkan pengamat militer menarik persamaan antara pesawat China dan EA-18G Growler milik AS.
Electronic Warfare adalah konsep yang luas. Namun, dapat didefinisikan secara luas sebagai penggunaan spektrum elektromagnetik dalam serangan.
Ini mungkin termasuk penggunaan sinar-x, cahaya yang tampak, inframerah, gelombang mikro hingga gelombang radio.
Melansir The EurAsian Times, Kamis (30/9/2021), berikut ini adalah perbandingan EA-18G Growler AS dengan J-16D China:
Baca juga: Temuan Bersejarah Baru Bertentangan dengan Kekuatan Maritim China di Laut China Selatan
EA-18 Growler adalah pesawat serang elektronik yang diproduksi oleh Boeing dirgantara. Pesawat ini merupakan turunan dari F/A-18 Super Hornet.
Growler dengan panjang 18,3 meter, tinggi 4,9 m, dan lebar sayap 13,7 meter dapat melaju dengan kecepatan tertinggi 1.960 kilometer per jam dan menawarkan ketinggian layanan 50.000 kaki.
Pesawat ini dapat menampung awak dua pilot dalam konfigurasi kursi tandem dengan pilot di depan dan petugas peperangan elektronik duduk di belakang.
Pesawat itu dimaksudkan untuk memberikan kemampuan jamming taktis bersama dengan memberikan perlindungan pasukan darat dan angkatan laut terhadap sistem peperangan elektronik musuh.
Baca juga: Kapal Induk Baru China Menggarisbawahi Perlunya Pakta Aukus
Hal ini dicapai dengan bantuan dua pod ujung sayap Northrop Grumman ALQ-218(V)2 yang memiliki penerima pita lebar dan kemampuan jamming reaktif selektif.