Berita TTS
KBM di SMTK Arastamar TTS Belum Maksimal di Tengah Konflik Yayasan dan Mantan Kepala Sekolah
Pihak Yayasan kesulitan untuk melakukan intervensi karena para guru dan siswa lebih memilih pihak mantan kepala sekolah, Potifar Pinis.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
"Begini sudah pak kondisi sekolah ini pasca konflik terjadi. KBM jalan tidak maksimal," akuinya.
Disinggung terkait ruang guru yang masih digembok, Ottu mengaku, ruang tersebut biasanya dibuka pada pagi hari tapi tidak ada guru yang masuk.
Para guru disebut takut masuk ruang tersebut dab bermain petak umpet dengan pihak yayasan.
"Pagi kita buka tapi mereka tidak masuk. Mereka sembunyi di belakang. Makanya kita tutup kalau sudah siang," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Yayasan Setia Arastamar Bagi Bapa Surgawi (Ya Sabas TTS), Selasa 31 Agustus 2021 menyegel ruang kantor Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Arastamar dengan menggunakan beberapa balok kayu.
Hal ini dilakukan sebagai buntut konflik antara pihak Ya Sabas dan mantan Kepala Sekolah SMTK Arastamar, Potifar Pinis.
Potifar sendiri diketahui telah dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah pada 27 Agustus lalu pasca 15 tahun memimpin sekolah tersebut. Sejak diberhentikan, Potifar belum masuk kembali sekolah.
Konflik antara Potifar dan pihak Yayasan sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak 2 tahun lalu.
Dimana, Potifar disebut memprovokasi para guru untuk melawan pihak Ya Sabas. Tak hanya itu, Potifar juga membawa yayasan baru yaitu Yayasan Kasih Setia Indonesia (YKSI).
Potifar bahkan berani mengganti papan nama sekolah, dimana SMTK Arastamar sudah bernaung di bawah YKSI bukan lagi Ya Sabas.
Hal inilah yang memantik kekesalan pihak Ya Sabas yang berbuntut penyegelan ruang kantor sekolah. (*)