Terungkap,Australia Sudah Ambil MinyakBumi Timor Leste Sejak 1960,Sisahkan Kerak untuk Bumi Lorosae

Carnarvon Petroleum, perusahaan minyak dan gas Australia, telah menyatakan bahwa mereka berharap untuk menyedot sumur Buffalo-10 di Laut Timor pada aw

Editor: Alfred Dama
Intisari
MENGEJUTKAN Lembaga Timor Leste Ini Ungkap Alasan Australia Dukung Invasi Indonesia ke Bumi Lorosae 

POS KUPANG.COM -- Australia diam-diam sudah menglakukan penambangan minyak di laut Timor yang kini menjadi bagian negara Timor Leste sejak tahun 1960

Penambangan kekayaan satu-satunya Timor Leste itu dilakukan bahkan sebelum Indonesia memasuki dan mengusasi wilayah di bagian timur Pulau Timor itu

Pihak  Carnarvon Petroleum , perusahaan minyak dan gas Australia, telah menyatakan bahwa mereka berharap untuk menyedot sumur Buffalo-10 di Laut Timor pada awal November 2021.

Ladang minyak itu sendiri masih berproduksi ketika ditutup pada tahun 2004.

Baca juga: Cerita Mantan Penjaga Perdamaian Timor Timur Bertemu Pria Timor Leste yang Dia Bantu Lahirkan

Ditemukan pada tahun 1996 oleh BHP, ladang minyak Buffalo menghasilkan 20,5 juta barel minyak ringan antara tahun 1999 dan 2004.

Carnarvon mengklaim bahwa ada kemungkinan besar Buffalo-10 akan mengkonfirmasi proyek ekonomi.

Oleh karena itu, rencana pengeboran perusahaan memungkinkan sumur tersebut dipertahankan sebagai sumur produksi pertama dalam program redevelopment.

Bersama dengan mitranya, Advance Energy , Carnarvon sedang mengerjakan rencana untuk mempersingkat batas waktu untuk produksi pertama jika sumur tersebut mengkonfirmasi sumber daya minyak yang dapat dipulihkan seperti yang diharapkan.

Baca juga: Meski Dilabel Diktator, Ramor Ungkap Jasa Presiden Soeharto pada Timor Leste

Proyek Buffalo sendiri melibatkan pembangunan kembali ladang minyak Buffalo di Laut Timor yang berada di kedalaman 100 kaki dengan kedalaman reservoir antara 10.000 dan 12.000 kaki di bawah dasar laut.

Proyek Buffalo awalnya berada di perairan Australia. Tetapi pada tahun 2018, Australia dan Timor Leste menandatangani perjanjian batas laut yang mengubah batas laut antara kedua negara, mempengaruhi izin yang berisi proyek Buffalo

Izin itu dibagi dua dengan bagian yang berisi ladang Buffalo berpindah tangan ke yurisdiksi Timor Leste.

Jika pengeboran terbukti berhasil dan mereka menemukan sekitar 30 juta barel minyak, maka Timor Leste dapat mengantongi sekitar USD 450 juta selama masa proyek lima tahun, menurut Peter Strachan, seorang analis energi independen yang berbasis di Perth.

Baca juga: Carnarvon Petroleum Akan Mengebor Sumur Minyak Bufallo-10 di Timor Leste pada Awal November 2021

Itu didasarkan pada harga minyak USD 75 per barel dengan biaya pengembangan dipatok USD 450 juta dan biaya operasi USD 1.050 juta.

Sementara jika biaya pembangunan kurang dari USD 450 juta ($15/barel), maka pemerintah Timor Leste akan menerima lebih banyak.

Kini Timor Leste ikut menikmati hasil ladang minyak yang berada di wilayahnya tersebut.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved