Berita Kota Kupang

Seminari Menengah St Rafael Kupang Gelar Seminar Sehari 

Tentu tidak gampang untuk mencapai satu tujuan tetapi proses memang masih tetap harus dijalanka

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Peserta Seminar Sehari Seminari Menengah St Rafael Oepoi Kupang, Sabtu, 25 September 2021 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Seminari Menengah St. Rafael Oepoi, Kupang menggelar seminar sehari, Sabtu, 25 September 2021 dengan tema "Merdeka Belajar dan Tahun St. Yoseph".

Seminar dimoderatori oleh Alexandra Taum dan sebagai pembicara, RD Petrus Canisius Pen. 

Dalam pemaparan materinya, RD Canisius menjelaskan,  freedom menurut Thomas Aquinas dan Santo Agustinus, dari kodratnya manusia secara alami sudah bebas. Kebebasan itu diberikan oleh Allah dan tidak boleh diganggu gugat.

"Kalau kita sudah mulai bicara tentang tujuan maka freedom itu bisa berekspresi sebebas bebasnya, bersuara sebebas bebasnya, bertindak sebebas bebasnya tapi ada rambu - rambu untuk membatasi," kata RD Canisius.

"Kalau Santo Agustinus itu dia punya Liberium Arbitrium, nah kebebasan model ini yang melahirkan kejahatan. Karena dia berpikir merdeka artinya berbuat seenaknya, sebebas - bebasnya. Thomas Aquinas lain. Freedom itu artinya jika kita hubungkan dengan tujuan maka ada rambu - rambu yang membatasi yaitu disiplin, komitmen dan regulasi," lanjutnya.

Baca juga: Kota Kupang Alami Kekeringan Hingga November, 5.000 KK Butuh Air Bersih

Dikatakan RD. Canisius, pendidikan kita seringkali gagal karena implementasi atau ketidakpahaman kita tentang kurikulum dan program pembelajaran.

"Kita mengerti bahasa atau pernyataan atau ungkapan didalam kurikulum itu secara baik baru kita bisa jalankan. Kalau kita mengerti setengah - setengah jangan harap," ujarnya. 

Menurut Canisius, terlalu banyak kurikulum di Indonesia yang semuanya teacher oriented. Berbeda dengan sistem Pendidikan di Eropa, belajar menjadi sesuatu yang sangat bebas tidak dibatasi di tempat tertentu. 

"Kurikulum ini kadang - kadang memberatkan orang. Orang bilang guru itu mulia tapi guru itu pekerjaan yang sulit. Pahlawan tanpa tanda jasa itu hanya retorika. Guru itu mulia tapi sulit. Guru lebih banyak diberi beban daripada pertolongan. Beban itu apa? Peraturan," tegasnya.

Falam UUD 45 nomor 31 tentang hak dan kewajiban warga negara dan UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, lanjut dia, sudah tercantum dengan jelas bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan negara menjamin masyarakat berpendidikan. 

Baca juga: Begini Jawaban Wali Kota Kupang Soal Refocusing Anggaran Covid, Berapa Anggarannya ?

"Di Asia, Indonesia negara urutan keempat. Singapura, Thailand, Malaysia baru Indonesia. Kalau di dunia Indonesia urutan 62 dari 72 negara dalam bidang pendidikan," jelas RD Canisius. 

Dizaman dimana industri digital semakin masif, kata dia, mau tidak mau kita jangan ketinggalan kereta. 

Rektor Seminari Menengah St Rafael Oepoi, Romo Kristoforus Bano Taslulu, Pr, disela kegiatan mengatakan, kegiatan dengan tema Merdeka Belajar dan Tahun Santo Yoseph ini untuk mewujudnyatakan program pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Merdeka Belajar. 

"Memang sudah dicanangkan dari beberapa tahun lalu dan kita sudah melaksanakan itu melalui literasi kegiatan - kegiatan di sekolah, di asrama Seminari tetapi juga dipandang perlu satu seminar, satu pencerahan dari pemateri hari ini untuk anak - anak bisa lebih memahami dan bapak ibu guru bisa lebih tahu tentang Merdeka Belajar dengan segala tuntutan resiko dan beban yang ada salam kegiatan Merdeka Belajar," kata Rm. Kristo.

"Tentu tidak gampang untuk mencapai satu tujuan tetapi proses memang masih tetap harus dijalankan," lanjutnya.

Sementara terkait Tahun Santo Yoseph, kata Rm Kristo, merupakan satu rancangan Gereja Katolik untuk seluruh dunia melalui Paus Fransiskus untuk merayakannya dalam beberapa kegiatan entah itu di paroki atau di lembaga - lembaga pendidikan seperti di Seminari.

Baca juga: Begini Jawaban Wali Kota Kupang Soal Refocusing Anggaran Covid, Berapa Anggarannya ?

"Karena itu kita di Seminari Menengah St Rafael Oepoi Kupang melaksanakan kegiatan seminar pada hari ini sebagai satu bagian dari penghayatan kita terhadap Santo Yoseph terlebih untuk anak - anak, para peserta didik, bapa ibu guru di sini kita bisa belajar sifat - sifat dan tanggung jawab seorang Santo Yoseph dalam kehidupan sebagai seorang anggota Gereja, ada sifat - sifat seperti ketaatan akan kehendak Tuhan, kepatuhan, penyerahan diri yang total kepada Tuhan, mencintai pekerjaan, sebagai seorang pelindung para pekerja, tentu ini hal - hal yang sangat berguna yang perlu kita teladani, perlu kita jadikan bekal dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus dan juga dalam mencontohi teladan yang sudah ditinggalkan Santo Yoseph dalam Gereja Katolik," jelas Rm. Kristo.

Dia berharap, dengan kegiatan hari ini, para peserta didik dan juga para guru sebagai satu komponen pembelajaran di lembaga ini bisa perlahan - lahan memproses kegiatan Merdeka Belajar tentu bukan hanya di dalam kelas tapi juga bisa di luar kelas atau di asrama sehingga apa yang dicanangkan oleh pemerintah negara ini bisa berjalan dengan baik, bisa dipahami.

"Hasilnya tentu bukan hari ini tetapi untuk masa depan anak - anak pasti akan terjawab dan pasti akan mereka alami sendiri dalam segala bentuk tantangan hidup, segala bentuk persoalan atau beban hidup yang memang mereka alami dalam kehidupan mereka sekarang maupun diwaktu yang akan datang," kata Rm. Kristo.

"Kita berharap dari kegiatan seminar seperti ini para peserta didik, bapak ibu guru juga bisa mendapatkan satu dua bekal untuk bisa mengaplikasikan Merdeka Belajar yang sudah dicanangkan pemerintah untuk lembaga ini demi cita - cita dan masa depan anak terlebih anak - anak di sini memang disiapkan untuk menjadi imam dan bukan hanya imam tapi imam yang cerdas dimasa depan," pungkasnya.(*)

Berita Kota Kupang Terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved