PTM Siswa Kena Covid-19, Segera Tutup Sekolah Untuk Disinfeksi &3T;, Utamakan Kesehatan Keselamatan

Mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dari penularan COVID-19 adalah keharusan

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
Dokumentasi Prokopim
PTM Siswa Kena Covid-19, Segera Tutup Sekolah Untuk Disinfeksi dan 3T, Utamakan Kesehatan Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore memantau sekolah tatap muka terbatas di SDK Hosana Kupang, Senin 20 September 2021 

POS-KUPANG.COM - Pihak sekolah dalam penyelenggaraan Pembelajaran tatap muka (PTM) harus menerapkan protokol kesehatan seperti skrining kesehatan, pengaturan kapasitas dan jarak antar siswa di sekolah sehingga tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan.

Mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dari penularan COVID-19 adalah keharusan

Satgas Penanganan COVID-19 meminta satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara hati-hati.

Peringatan ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.

Wiku mengingatkan, ditemukannya berbagai kasus positif COVID-19 pada peserta didik di berbagai daerah, harus dijadikan pelajaran penting bagi daerah lain.

Sehingga kasus serupa tidak terulang dan PTM dapat dijalankan dengan aman sehingga penularan COVID-19 dapat dicegah.

"Oleh karena itu jika ada kasus positif, maka Segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan disinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat," Wiku menjawab pertanyaan media dalam agenda Keterangan Pers di Graha BNPB, Kamis 23 September 2021 melalui siaran pers dalam website covid19.go.id Kamis 23 September 2021

Selain itu sekolah harus melakukan evaluasi penerapan pembatasan.

Khususnya terkait penerapan protokol kesehatan seperti skrining kesehatan, pengaturan kapasitas dan jarak antar siswa di sekola sehingga tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan.

"Sekecil apapun angka kasus yang ada jika tidak ditindaklanjuti dengan baik dengan tracing maupun treatment yang tepat maka akan memperluas penularan," tegasnya.

Tak hanya itu, harus perhatikan juga peluang penularan di rumah, perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dan pastikan siswa dan tenaga pengajar secara disiplin mematuhi protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Disamping itu, menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyatakan per 23 September, dari 47.033 sekolah yang disurvei, hanya 2,77 % sekolah yang menimbulkan kluster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan.

Untuk itu, saat ini terdapat dashboard perkembangan kasus di lingkungan sekolah perwilayah dapat diakses di alamat: sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar.

Dengan fitur ini Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat ikut memonitor angka kasus, klaster dan kejadian secara aktual.

Karenanya, melihat kasus nasional yang cenderung terkendali saat ini patut diapresiasi seluruh elemen yang mendukung kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Baik pemerintah daerah setempat, tenaga pengajar, orang tua murid serta peserta didik yang telah bekerjasama sebaik mungkin menjalankan pedoman pelaksanaan PTM. (hermina pello)

Berita lain terkait Sekolah tatap muka

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved