Berita Flores Timur

Korban Bencana Seroja di Adonara Kesulitan Air Bersih, Hanya Berharap Tangki Air

korban bencana diberi secara gratis, baik mobil BPBD yang dikelola maupun mobil bantuan PUPR yang dikelola romo deken

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Kepala Desa Nelelamadike, Pius Padeng 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- NTT diancam mengalami kekeringan ekstrim bahkan gagal panen. Kekeringan ini menyebabkan debit air di sumber mata air mulai berkurang.

Hal ini menyebabkan masyarakat mengalami krisis air bersih.

Krisis air bersih juga dialami korban bencana seroja di desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur

Kepala Desa Nelelamadike, Pius Padeng mengatakan kebutuhan air bersih di wilayah itu  tidak tercukupi sampai saat ini. Hal itu disebabkan, wilayah itu tidak memiliki sumber mata air.

"Hal yang paling mendasar adalah kita tidak memiliki sumber mata air. Selama ini, kita manfaatkan tadahan air hujan atau terpaksa membeli air tangki," ujarnya kepada wartawan, Kamis 23 September 2021. 

Ia mengatakan, untuk penanganan korban bencana, pihak desa memanfaatkan satu unit mobil tangki pemberian BPBD dan juga satu unit mobil bantuan Kementerian PUPR yang dikelola paroki setempat.

Baca juga: DPC Demokrat Flores Timur Dukung Leo Lelo di Musda Demokrat 2021

"Untuk korban bencana diberi secara gratis, baik mobil BPBD yang dikelola maupun mobil bantuan PUPR yang dikelola romo deken. Ketika masyarakat butuh, pelayanan akan diberi secara gratis. Selama ini kita layani pakai pola itu," katanya. 

Terkait pembangunan rumah untuk korban bencana, saat ini tahap pematangan lahan sudah hampir rampung dan proses pembangunan rumah oleh PT Adi Karya sedang berjalan. 

"Sudah ada empat unit rumah tipe risha sedang dibangun," jelasnya.

Ia menambahkan, sambil menunggu pembangunan rumah, pihak caritas nasional melalui caritas keuskupan Larantuka membangun 40 unit hunian sementara bagi korban bencana. 

"Satu sudah dibangun, lainnya masih dalam proses. Targetnya, bulan Oktober sebelum  musim hujan, hunian sementara ini sudah bisa ditempati," tutupnya. 

Baca juga: Flores Timur Jadi Salah Satu Kandidat Terbaik Ajang STBM Award

Sementara itu, Kepala Desa Oyangbarang, Laurensius Lega Ama mengaku kebutuhan air bersih bagi korban bencana di desanya terpenuhi dengan baik.

"Kami ada sumber mata air, sehingga kebutuhan air untuk korban bencana terpenuhi," katanya. (*)

Berita Flores Timur Terkini
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved