Laut China Selatan

Bagaimana Australia Bisa Memperbaiki Hubungan dengan Prancis Setelah Sengketa Kapal Selam AUKUS?

Keretakan hubungan diplomatik yang terus berlanjut antara Prancis dan Australia "bukan tentang kapal selam," kata Romain Fathi

Editor: Agustinus Sape
Reuters/Pascal Rossignol
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Scott Morrison tampak tersenyum saat bertemu pada bulan Juni 2021. 

Prancis juga memiliki wilayah di Antartika, dan ini bisa menjadi "konsekuensi" bagi Australia, kata Dr Watson-Lynn.

ABC mengajukan pertanyaan kepada kedutaan Prancis dan Delegasi Uni Eropa di Canberra tetapi tidak mendapat tanggapan.

Apa yang harus dilakukan Australia?

Pengumuman AUKUS datang beberapa hari setelah UE mengumumkan strategi Indo-Pasifiknya sendiri, yang menurut beberapa orang bukan kebetulan.

Pilar utama dari strategi ini adalah menyelesaikan negosiasi perdagangan UE dengan Australia, Indonesia, dan Selandia Baru.

"Apa yang harus dilakukan Australia adalah bermain sangat baik dengan beberapa anggota besar UE lainnya, jadi Jerman, mungkin juga Italia, untuk mengimbangi pengaruh Prancis," kata Watson-Lynn.

"Akan ada semacam upaya diplomatik ... karena itu bisa merusak negosiasi FTA, pasti."

Morrison terbang kembali ke Washington dan "menghina Prancis" adalah "persis apa yang seharusnya tidak mereka lakukan", kata Dr Fathi.

"Ini adalah cara terbaik untuk melakukan pembalasan seberat mungkin."

Australia seharusnya menekankan bahwa ketegangan yang meningkat dengan China telah mengubah prioritas pertahanannya, katanya.

"Mereka harus memastikan kembali, bahwa setiap perusahaan Prancis yang ada di negara ini, dan hanya sedikit, bahwa Australia berkomitmen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan Prancis.

"Mereka perlu mengatakan secepat mungkin 'Kami tidak akan membuang bayi dengan air mandi'. Ini hanya diplomasi dan kapal selam, tetapi ada banyak hal yang lebih besar dari ini."

Mantan diplomat Australia Hugh Piper menulis minggu ini bahwa Canberra harus "mengajukan proposal konkret untuk rotasi pasukan Prancis di Australia dan bahkan berpotensi pengaturan pangkalan untuk kapal Prancis."

Mendukung kepentingan Prancis di Kaledonia Baru, terutama dengan referendum kemerdekaan lain yang mendekati Desember ini, menghadirkan "peluang terbesar" untuk kembali berpihak, katanya.

Australia juga dapat mempertimbangkan visa liburan kerja yang santai dan pengaturan visa lainnya untuk warga negara Prancis sebagai tanda niat baik, kata Watson-Lynn.

"Ada banyak kerusakan simbolis" pada hubungan dengan Prancis yang perlu dikompensasi secara simbolis, katanya.

Sumber: abc.net.au

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved