Berita Sumba Barat Daya

Atasi Kelangkaan Ternak Babi Bupati SBD, Kornelius Persilahkan Warga Datangkan dari Luar Sumba

Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr.Kornelius Kodi Mete mengatakan, saat ini ternak babi di wilayahnya sangat langka.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Gerardus Manyela
Pos-Kupang.Com
JUMPA PERS - Bupati SBD, dr.Kornelius Kodi Mete gelar jumpa pers ketahanan pangan menghadapi musim tanam tahun 2021 di lopo rumah jabatan Bupati SBD, Rabu 22 September 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr.Kornelius Kodi Mete mengatakan, saat ini ternak babi di wilayahnya sangat langka.

Babi nyaris punah di SBD khususnya dan Sumba umumnya akibat terserang virus African swine fever (ASF) belum lama ini. Sementara kebutuhan masyarakat terhadap ternak babi sangat tinggi. Akibatnya harga satu ekor babi menjadi sangat mahal.

Untuk mengatasi hal itu maka pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya mempersilahkan warga mendatangkan babi dari luar Sumba guna memenuhi kebutuhan masyarakat Sumba Barat Daya.

Geliat budaya Sumba yang masih sangat kuat, kata Bupati Kornelius, menyebabkan permintaan terhadap ternak babi sangat tinggi. Keadaan itu membuat harga babi semakin mahal pula.

Bupati Kornelius menyampaikan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang mahalnya harga babi di SBD akibat langkanya ternak babi karena terserang virus ASF pada jumpa pers tentang ketahanan pangan menghadapi musim tanam tahun 2021 di lopo rumah jabatan Bupati Sumba Barat Daya, Rabu, 22 September 2021.

Didampingi Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan, S.H, S.I.K, Dandim 1629 SBD, Letkol Inf.A. Denny Andrian, Kepala Dinas Kominfo SBD, drh. Rihi A. Praing, Kepala Dinas Peternakan, drh. Oktavianus Dapa Deda, Kepala Dinas PU, Wili Woda Lado dan Sekretaris Bappeda SBD, Robert Mbae, Bupati Kornelius mengatakan, mencermati kondisi itu, pemerintah telah mengambil kebijakan mempersilahkan warga mendatangkan babi dari luar Sumba.

Tentu, kata Bupati Kornelius, hal itu berjalan harus sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Dan, menjadi ranah Pemerintah Provinsi NTT.

Sebagai kepala pemerintahan daerah ini, dirinya memberi ruang kepada warga Sumba Barat boleh mendatangkan babi dari luar Sumba demi memenuhi kebutuhan rakyat daerah ini dengan mengikuti peraturan yang berlaku.

Bupati Kornelius mengakui, virus ASF juga belum ada obatnya. Karena itu perlu dampingan tim teknis pemerintah agar warga memiliki kecerdasan beternak babi yang memiliki nilai ekonomis tinggi di wilayah ini.

Berita Sumba Barat Daya Lainnya

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved