Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 19 September 2021: Jalan Iman; Menjadi Pelayan
Iman kepada Tuhan membuka jalan menuju keselamatan. Iman menggerakkan hati dan pikiran untuk mengerjakan perdamaian dan kebenaran.
Renungan Harian Katolik Minggu 19 September 2021: Jalan Iman; Menjadi Pelayan (Markus 9:30-37)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Iman kepada Tuhan membuka jalan menuju keselamatan. Iman menggerakkan hati dan pikiran untuk mengerjakan perdamaian dan kebenaran.
Rasul Yakobus mengatakan, hikmat dari atas itu murni yang selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belaskasihan yang menghadirkan buah-buah kebaikan.
Salah satu buah kebaikan adalah anugerah kebenaran yang ditaburkan dalam hati yang damai bagi mereka yang mengadakan damai.
Berbahagialah para pembawa damai yang bekerja untuk perdamaian, kebenaran dan keadilan, dengan jalan-jalan yang baik dan benar karena hikmat dan kasih karunia Allah selalu memenuhi hati dan hidup mereka.
Yesus Kristus membuka pikiran dan memberi wejangan kepada para murid tentang makna dan kemuliaan setiap pelayanan.
Pelayanan sebagai jalan iman untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama. Setiap pekerjaan dipahami sebagai jalan untuk melayani.
Dengan melayani sesama, kita menegaskan diri sebagai hamba yang hadir dan memberi diri bagi sesama. Pertama-tama bukan untuk mendapatkan kursi atau jabatan, melainkan untuk menemukan damai sejahtera.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 15 September 2021: Dukacita Mendahului Kemenangan
Syarat untuk menjadi pelayan dan pemimpin yang berkenan bagi Tuhan adalah bersikap rendah hati, terbuka, tulus dan pengasih bagi semua orang dalam aneka bentuk pelayanan.
Yesus bersabda, "Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan bagi semuanya.
Siap sedia dan terbuka untuk menerima dan melayani semua orang dengan hati yang tulus dan penuh kasih.
Berbahagialah setiap orang yang suka melayani karena dengan melayani mereka menaburkan damai, sukacita, kebaikan dan kebenaran Ilahi bagi banyak orang. Salve.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 19 September 2021:

Bacaan I : Kebijaksanaan 2:12.17-20
Hendaklah kita menjatuhkan hukuman keji terhadapnya
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita.
Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.
Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.
Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.
Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.
Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan: 54:3-4.5.6.8
Refr.: Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku
- Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkan doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
- Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak memperdulikan Allah.
- Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, Aku akan bersyukur sebab nama-Mu baik, ya Tuhan.
Bacaan II : Yakobus 3:16-4:3
Buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Saudara-saudara, di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Bacaan Injil: Markus 9:30-37
Anak manusia akan diserahkan ... Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi pelayan dari semuanya
Setelah Yesus dimuliakan di atas gunung, Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab la sedang mengajar murid-murid-Nya.
Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akar membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum.
Ketika Yesus sudah di rumah, la bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus