Liga 1

Klub Tuan Rumah Liga 2 Harap Ada Subsidi Rp 400 Juta, Ini Kata Direktur Operasional PT LIB

Sudjarno mengatakan, setiap klub peserta Liga 2 2021 yang menjadi tuan rumah akan mendapatkan hak yang sama dan tidak akan ada perbedaan.

Editor: Ferry Ndoen
Tribunnews/Abdul Majid
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno. Kompetisi Liga 1 2021 dipastikan menggunakan sistem series yang sebelumnya dijelaskan dalang Kongres Tahunan PSSI 2021 

POS KUPANG.COM -Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno berbicara subsidi yang akan diterima klub peserta Liga 2 2021.

Sudjarno mengatakan, setiap klub peserta Liga 2 2021 yang menjadi tuan rumah akan mendapatkan hak yang sama dan tidak akan ada perbedaan.

"Ada hak dan kewajiban tuan rumah, mereka berharap mendapatkan subsidi Rp 400 juta perputaran, kalau misal dua kali jadi tuan rumah ya dapat lagi (subsidi)," ujarnya.

Lebih lanjut, Sudjarno mengatakan bahwa Liga 2 2021 akan dimulai menunggu dari rampungnya tuan rumah penyelenggaraan.

Baca juga: Pekan Ketiga Liga 1 2021 PT LIB Siapkan Si Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api

"Insyallah kami akan laksanakan pada 26 September untuk kick off pertandingan Liga 2 2021,"

Sudjarno mengatakan, setiap klub peserta Liga 2 2021 yang menjadi tuan rumah akan mendapatkan hak yang sama dan tidak akan ada perbedaan.

Terkait jadwal, Sudjarno mengaku bahwa penyelenggaraan tidak terlalu berdekatan.

"Insyallah enggak padat, mudah-mudahan tanggal 19 Desember bisa selesai kalau susun jadwal nya, disitu ada 136 pertandingan kalau enggak salah," tandasnya.

Sebelumnya  setelah Liga 1 2021 bergulir, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) langsung mematangkan persiapan kompetisi Liga 2 2021.

Usai laga pembuka Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (27/8/2021) malam, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengatakan bahwa format Liga 2 2021 sama seperti apa yang sudah dijabarkan di Kongres PSSI beberapa waktu lalu.

Liga 2 2021 yang diikuti 24 tim dibagi empat grup, namun pembagian grup itu sempat mendapatkan penolakan dari beberapa klub Liga 2 2021.

Sebab menurutnya jumlah pertandingan yang didapatkan akan sedikit. Mereka ingin format Liga 2 setidaknya seperti Liga 1.

Namun, Hadian menjelaskan bahwa dalam situasi seperti ini sangat sulit untuk menggelar dengan sistem full kompetisi.

"Kami melihat ini dalam skala yang harus dipertimbangkan. Seperti pertama ini diikuti oleh 24 tim ini skala besar. Liga 1 saja yang 18 klub kota bikin sekian series saja susah. Makanya, kami buat seperti itu. Tidak dibuat full kompetisi mau selesai kapan,” kata Hadian dkutip dari Tribunnews.com.

Soal lokasi pertandingan, PT LIB telah memberikan kesempatan kepada klub-klub untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved