Persib
Meskipun Persib Bandung Menang Lawan Persita Tangerang, Robert Alberts Akui Ada Satu Kelemahan
Meskipun Persib Bandung Menang Lawan Persita Tangerang, Robert Alberts Akui Ada Satu Kelemahan
POS-KUPANG.COM – Persib Bandung menang melawan Persita Tangerang pada pecan kedua Liga Indonesia 2021/2022.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, membeberkan satu kelemahan yang masih sering dilakukan pemainnya dalam laga kontra Persita Tangerang.
Persib Bandung baru saja menutup laga pekan kedua Liga 1 2021/2022 dengan hasil manis.
Bertanding melawan Persita Tangerang di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Sabtu (11/9/2021), Persib Bandung kembali meneruskan tren kemenangan.
Baca juga: Persib Bandung Menang Lawan Persita, Sajikan Tontonan Menarik, Gaya Tiki - taka Diterapkan
Dua gol Mohammed Rashid pada menit ke-40 dan 78' membuat Persib Bandung sukses menang dengan skor 2-1.
Sementara satu gol balasan Persita dicetak oleh Irsyad Maulana pada menit ke-54.
Sepanjang 90 menit, Persib Bandung sejatinya mampu menguasai tempo pertandingan.
Namun, beberapa kali pasukan Widodo C Putro mampu memberikan serangan balasan yang bisa mengobrak-abrik lini belakang Maung Bandung.
Hal itu pula yang mengarahkan gol balasan Irsyad Maulana pada menit ke-54.
Baca juga: Jadwal dan Klasemen BRI Liga 1 2021, Bali United di Puncak Ditempel Persib, Persebaya Bangkit
Memanfaatkan pergantian pemain di sektor pertahanan Persib setelah Nick Kuipers harus ditarik keluar, Irsyad mampu melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang langsung menghujam jala gawang Maung Bandung.
Hal itu ternyata disadari pula oleh pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Pelatih asal Belanda itu mengaku kalau jalannya pertandingan sudah sesuai dengan prediksinya.
"Pertandingan yang sepertinya sudah bisa diperkirakan dan diprediksi oleh kita," kata Robert Alberts dalam konferensi pers seusai laga.
"Pertandingan sangat menarik terutama karena karakteristik dari Persita yang selalu melakukan counter attack dengan cepat," katanya.
Menurut Robert, Marc Klok Cs sejatinya mampu mengatasi serangan balasan dari Pendekar Cisadane.
Namun, mereka sesekali masih memberikan kesempatan bagi Persita untuk menyerang.
Hal itulah yang menurut Robert menjadi kelemahan dari para pemainnya dan harus segera diperbaiki dalam laga-laga selanjutnya.
Baca juga: Lawan Persita Tangeran, Persib Bakal Kenakan Jersey yang Baru Diluncurkan
Sebetulnya kami juga bisa mengantisipasinya, kami sudah mulai tajam, tapi sekali lagi kami masih memberikan sedikit peluang untuk Persita," tandasnya.
Hasil ini membuat Persib Bandung menempati peringkat kedua dalam klasemen sementara Liga 1 2021/2022 dengan enam poin.
Maung Bandung sejatinya mengoleksi poin yang sama dengan Bali United, hanya saja mereka kalah dalam selisih gol.
BERITA LAINNYA:
Tim Persib Bandung kembali menang, Sabtu 11 September 2021.
Persib Bandung menyuguhkan permainan menarik ditonton saat melawan Persita Tangerang yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Persib.
Bagaimana tidak, di laga itu, Persib skema penyerangan Persib tidak didominasi umpan crossing seperti layaknya saat melawan Barito Putera.
Baca juga: Jadwal Persib Bandung vs Persita , Ezra Wilian Ingin Ulangi Bikin Gol ke Gawang Pendekar Cisadane
Di laga melawan Persita, para pemain Persib tampil sabar dan telaten dalam bermain bola pendek di area tengah lawan.
Skema itu pula di balik dua gol yang dilesakan oleh Mohammed Rashid. Gol pertama, mendapat overan bola dari Marc Klok ke Esteban Vizcarra kemudian diover pendek lagi ke Mohammed Rashid yang berada di area penalti.
Overan bola pendek dari Marc Klok ke Esteban Vizcarra lalu Mohammed Rashid itu begitu cepat dan tepat. Rashid yang menerima umpan bola pendek, langsung menceploskan bola ke gawang Persita.
Catatan Tribun di babak pertama, sedikitnya ada lima skema serangan dengan bola pendek di area pertahanan lawan. Satu kali berbuah gol, satu lagi berbuah peluang dan tiga sisanya, meski dimentahkan lawan, namun sajian yang dipertontonkan begitu menarik.
Skema penyerangan bola pendek atau dalam istilah bernama tiki taka atau total football. Skema itu jadi kunci kemenangan Persib.
Posisi Wander Luiz dan Ezra Walian dan Geoffrey Castillon di babak kedua, dengan skema serangan tersebut, membuat fokus pemain bertahan lawan jadi terganggu.
Biasanya penyerang Persib ini selalu dijaga ketat Lawa karena jadi target man. Seperti yang tersaji di laga melawan Barito Putera. Suplai umpan crossing dari tengah ke Wander Luiz dan Ezra mendominasi. Tapi karena penyerang Persib dijaga ketat, skema itu tidak berhasil.
Di laga melawan Persita dengan skema serangan yang berubah, posisi striker justru tidak lagi jadi target man karena memerankan bola-bola pendek untuk membantu penyerangan.
Hasilnya, bukan striker yang menciptakan gol, melainkan gelandang serang, dalam hal ini, Mohammed Rashid.
Mmantan pemain Persib Aji Nuprijal sepakat dengan hal itu. Dia melihat Persib mengurangi permainan long pass atau umpanm panjang dari belakang ke depan.
Baca juga: Jadwal Persib Bandung vs Persita , Ezra Wilian Ingin Ulangi Bikin Gol ke Gawang Pendekar Cisadane
"Kurangi permainan long pass dari belakang ke Wander Luiz karna support dari febry dan Vizcarra kurang, (lalu) bermain posision dari tengah ke depan lalu gunakan penetrasi dan bermain dari passing pendek pintar untuk membuat peluang" ujar Aji Nuprijal ketika diwawancarai Tribunjabar.id pada Sabtu (11/09/2021).
Dia juga sepakat bahwa dua gol dari Persib di laga melawan Persita sebagai buah dari skema serangan dengan umpan bola pendek.
"2 gol dan dapat peluang dari bola-bola passing dan 1v1 dengan aksiaksi-aksi pemain persib" tuturnya.
Kembali ke Khitah, Tiki Taka Ala Djanur Saat Skuat Juara
Djadjang Nurdjaman pelatih Persib Bandung era skuat juara ISL 2014 menekankan pentingnya permainan bola pendek dari kaki ke kaki karena itu adalah khitah (kembali ke asal) dari karakter permainan Persib.
Skema serangan dibangun dari bawah dengan permainan bola-bola pendek. Pada 2013, Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman mengakui bahwa permainan bola pendek itu jadi ciri khas Persib, setidaknya sejak dia masih jadi pemain era 1995 hingga dia jadi asisten pelatih.
"Karakter permainan Persib selama ini itu bermain bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Dan saya ingin mengembalikan karakter itu," ucap Djanur saat itu.
Skemanya berhasil. Malah sangat ideal karena selain mengkombinasikan permainan bola pendek, umpan crossing dari sayap kiri dan kanan Persib juga seringkali manjur karena di posisi striker, saat itu, Persib punya target man yang punya karakter man on the right place and in the right time, Sergio Van Dijk.
Sergio van Dijk mundur, pada skuat 2014, pada tahun Persib juara ISL, Maung Bandung nyaris tak punya striker murni. Namun justru bisa juara.
Baca juga: Persib Bandung Sangat Percaya Diri Lawan Persita Tangerang, Dua Pemain kembali Bergabung
Gol-gol yang tercipta berasal dari pemain yang berperan di sektor sayap seperti M Ridwan, Atep hingga Tantan. Lalu pemain di di lini tengah seperti Makan Konate hingga Firman Utina.
Total Football Ala Robert Alberts
Rober Rene Alberts merupakan pelatih asing Persib Bandung berkewarganegaraan Belanda. Dia pernah bermain untuk Ajak Amsterdam junir.
Sedangkan tiki taka merupakan adaptasi dari konsep Total Football Belanda milik Rinus Michell di mana Johan Cruyff menjadi aktor utamanya. Lalu, tiki-taka menjadi gaya permainan khas dari Barcelona era Pep Guardiola yang kemudian mempengaruhi gaya bermain timnas Spanyol.
Robert Alberts punya kenangan manis dengan Johan Cruyff yang meninggal pada 2016.
"Dan saya masih mengikuti saran dari beliau yang mengubah hidup saya sebagai pemain dan juga pelatih. Johan Cryuff memah seorang master dan saya kagum berat padanya," ujar Robert Alberts, belum lama ini.
Gaya permainan tiki-taka digambarkan sebagai gaya bermain bola dengan operan-operan pendek antarpemain dan dikondisikan dengan aliran bola secara acak tapi tetap bergerak dengan target mendekati gawang lawan.
Sederhananya, gaya permainan tiki-taka adalah filosofi permainan berbasis penguasaan bola yang memuat operan pendek cepat nan rapi.
Saat tim kehilangan bola, mereka segera melakukan tekanan ke lawan untuk secepat mungkin merebut bola. Ketika gaya tiki taka dimainkan, konsentrasi sebagian besar pemain lawan terfokus pada ke mana arahnya aliran bola.
Alhasil, lawan semakin bingung dan semakin mencoba fokus untuk menghentikan atau merebut bola.
Mengutip buku autobiografi Pep Confidential karya Marti Perarnau, Pep menegaskan gaya main umpan pendek yang kerap disebut pihak lain sebagai tiki taka nyatanya tak sebatas pergerakan bola lewat umpan pendek dan cepat.
Bagi pep, umpan pendek yang dia maksud bertujuan untuk menggerakkan musuh, bukan bola. Sebagai contoh, umpan-umpan pendek di area belakang, tengah, maupun depan dan dilakukan oleh 1-3 pemain tanpa ada musuh yang mengejar, hal tersebut berarti sia-sia. Karena pada dasarnya umpan pendek yang dilakukan bertujuan agar lawan ikut bergerak yang otomatis membuka ruang meski sekecil mungkin.
Baca juga: Jadwal dan Klasemen Persib, Maung Bandung Pernah Menang Besar vs Persita, Robert Tetap Waspada
Ruang sekecil apupun itu tentu saja membuat peluang bagi tim yang memainkan gaya permainan tiki taka tersebut memiliki keunggulan sistematis yang meningkatkan peluang untuk mencetak gol.
Untuk memainkan gaya permainan ini sebuah tim membutuhkan pemain yang memiliki skil dan tingkat stamina yang sangat baik.
Contoh tim sepak bola yang identik memainkan gaya permainan tiki-taka adalah Barcelona dan timnas Spanyol. Barcelona era kepelatihan Pep Guardiola sempat menyita perhatian dunia setelah mempertontonkan sepak bola yang atraktif.
Berkat gaya permainan tiki-taka, Barcelona menjuarai kompetisi domestik, Eropa hingga dunia. Bersama keberhasilan timnas Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008 dan 2012, serta Piala Dunia 2010, gaya tiki-taka sontak menuai pujian.
Namun, tentu tidak mudah memainkan gaya tiki-taka ala sepak bola Spanyol dan Barcelona tersebut. Sepak bola dengan operan-operan pendek dan pergerakan di antara pemain yang sangat dinamis membutuhkan keahlian dan strategi tersendiri.
Sebagian artikel ini telah tayang di bolasport dengan judul Satu Kelemahan Persib yang Disadari Robert Alberts Saat Menang Lawan Persita Tangerang