Berita Manggarai

Sosok Ipda Rino Mali, Pemberi Motivasi Untuk Briptu Windy Manafe Jadi Pasukan Khusus PBB

juga harus memiliki keahlian atau bakat di luar itu seperti bakat menyanyi lagu-lagu bahasa daerah dan juga terampil dalam menari.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ipda Yosef Frederik S.Sala Mali, SH. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG--Ipda Yosef Frederik S.Sala Mali, SH atau akrab disapa Rino Mali, pernah bertugas di Negara Sudan, Afrika, selama 14 bulan dari Januari 2018 sampai Maret 2019. 

Rino Mali bergabung dalam kontingen Satuan Tugas (Satgas) Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) Indonesia ke-10 ke Sudan pada tahun 2018. Kontingen ke-10 bertugas ke Sudan ini, khusus polisi asal NTT sebanyak 5 orang termasuk dirinya.

Rino Mali, melalui sambungan telepon kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 10 September 2021, mengatakan, di Sudan ia bertugas di El Fasher, Sudan.

Selama 14 bulan Rino Mali bersama pasukan lain bertugas untuk melakukan penjagaan, patroli, pengawalan Staf-Staf PBB saat akan berkunjung atau menyerahkan bantuan-bantuan ke masyarakat lokal.

Rino Mali mengaku sangat bangga ketika dinyatakan lolos Test dan bertugas di Sudan. Karena selain membawa misi pemeliharaan perdamaian PBB juga terpilih dari ribuan anggota Polri yang ikut seleksi dan juga bisa bertemu dengan banyak orang yang datang dari berbagai macam Negara. 

Baca juga: Pembeli BBM Jenis Pertalite Antre di SPBU Lembor Kabupaten Manggarai Barat

"Tentunya bangga sekali, terpilih dri ribuan anggota Polri yang ikut seleksi untuk bergabung menjadi Pasukan Perdamaian dibawah Bendera PBB, bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai macam negara yang beda suku, bahasa serta budaya. Ini suatu pengalaman yang sangat luar biasa bgi saya,"ungkap pria kelahiran Kupang, 16 Desember 1986 ini.

Meski demikian, Rino Mali, mengaku, saat bertugas di Sudan, juga ada susah dan dukanya.

"Kalau susah dan duka waktu itu paling karena jauh dari keluarga apalagi saat mau berngkat anak kami baru lahir, jadi tinggalkan istri yang bru melahirkan, terus waktu sudah 1 tahun bertugas disana kaka kandung saya yang pertama meninggal,"ungkapnya Kanit Laka Satlantas Polres Manggarai ini.

Terkait bahasa yang digunakan warga Sudan, kata Rino Mali, tidak menjadi kendala, meskipun warga Sudan menggunakan bahasa Arab. Namun sebagai pasukan PBB mereka menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi selama bertugas disana.

"Ya bahasa Inggris sedikit lumayan, karena hari-hari kita bersama pasukan yang lain dari berbagai Negara, apalagi tugas kita setiap hari menggunakan bahasa Inggris,"ungkapnya.

Baca juga: Masyarakat Antusias Ikut Vaksinasi Pesisir di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat

Rino Mali mengaku, ia termotivasi ingin bertugas di luar Negeri, sebab dari awal ia mengetahui masih ada anggota polisi yang bergabung dalam pasukan PBB untuk bertugas di luar Negeri. Apalagi tugas di Sudan untuk membawa misi pemeliharaan perdamaian PBB.

"Memang saya pribadi termotivasi dari dulu melihat polisi Indonesia bertugas ke luar Negeri. Karena saya termotivasi maka saya tekun belajar bahasa Inggris karena kita test untuk lolos bertugas dalam pasukan PBB di luar Negeri harus tau berbahasa Inggris,"ungkapnya.

Rino Mali mengatakan, untuk bisa lolos bertugas di luar Negeri yang tergabung dalam pasukan PBB, bukan hanya mempunyai keahlian tugas umum sebagai anggota polisi saja, tetapi juga harus memiliki keahlian atau bakat di luar itu seperti bakat menyanyi lagu-lagu bahasa daerah dan juga terampil dalam menari.

"Jadi kebetulan kami 5 orang dari NTT, maka kami menari ragam lagu Jamila dari Ende dan ini kita tampilkan sampai di Sudan. Dan kita pentaskan juga pada acara 17 Agustus 2018 saat HUT RI pada malam kebudayaan yang diundang oleh Kedutaan Besar Indonesia di Sudan, sehingga orang Sudan tahu lagu Jamila,"tuturnya

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved