Tips sehat
Gejala Penyakit Osteoporosis (Pengapuran Tulang), Ini Tanda Jika Kondisi Sudah Parah
Nyeri tulang punggung bawa, nyeri leher hingga mudah patah tulang, waspada Gejala Penyakit Osteoporosis (pengapuran tulang).
Gejala Penyakit Osteoporosis (Pengapuran Tulang), Ini Tanda Jika Kondisi Sudah Parah
POS-KUPANG.COM- Osteoporosis sering disebut penyakit penuaan. Itu sebabnya banyak orang menilai wajar kalau terjadi Soteoporosis ketika usia lanjut.
Namun benarkah demikian?
Berikut penjelasan lengkap Penyakt Osteoporosis dan gejalanya
Penyakit Osteoporosis atau pengapuran tulang merupakan penyakit yang terjadi saat tulang mulai mengalami pengeroposan secara berkelanjutan.
Baca juga: 4 Gejala Penyakit Stroke Ringan, Kelelahan hingga Mati Rasa, Segera Ambil Tindakan Ini
Penyakit kelainan tulang ini sebenarnya bisa dicegah atau diperlambat perkembangannya.
Sayangnya, sering kali osteoporosis tidak terdeteksi hingga tulang tersebut akhirnya patah.
Penyakit Osteoporosis sebenarnya bisa dideteksi sejak dini melalui tanda dan gejalanya:
Dikutip dari hellosehat, berikut tanda dan gejala penyakit Osteoporosis
Baca juga: Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala Penyakit Malaria, Mulai Demam hingga Nyeri Sendi
Osteoporosis adalah penyakit yang biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu pada tahapan awal. Bahkan, dalam
beberapa kasus, orang yang telah mengalami osteoporosis atau pengeroposan tulang tidak mengetahui secara pasti
kondisinya, hingga mengalami patah tulang.
Gejala utama dari osteoporosis yang bisa terasa adalah tulang mudah patah karena insiden kecil, seperti terjatuh, terpeleset, bersin, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dapat muncul beberapa gejala osteoporosis lainnya, di antaranya adalah:
Nyeri tulang punggung bawah.
Postur tubuh bungkuk.
Baca juga: 75% Perempuan Bisa Kena Miom, Kenali Gejala Penyakit Miom : Sakit Punggung Sembelit, Gejala Lainnya?
Penurunan tinggi badan secara bertahap.
Mudah sekali mengalami patah tulang.
Jika kondisi tersebut tidak segera diobati, tulang yang keropos bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu. Ketika
struktur dan komposisi tulang sudah semakin menipis dan melemah, risiko patah tulang kemudian meningkat.
Gejala osteoporosis yang sudah tergolong parah bisa mengakibatkan tulang patah karena hal sepele sampai berat. Entah itu bersin atau batuk yang kuat, maupun karena terjatuh.
Bukan hanya itu. Beberapa orang kerap mengalami gejala berupa patah tulang iga, pergelangan tangan, atau panggul.
Namun sebagian besar kasus patah tulang karena pengeroposan ini, ketika terjadi di tulang belakang karena bisa sampai menyebabkan cacat.
Kemungkinan masih ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah segera dengan dokter Anda.
Baca juga: Jantung Berdebar, Gejala Penyakit Jantung? Simak Penjelasan Ahli
Penyebab osteoporosis
Sebenarnya, tidak sepenuhnya salah jika ada yang mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia, tulang akan semakin rentan mengalami pengeroposan.
Namun, bukan berarti semua orang yang bertambah tua sudah pasti mengalami osteoporosis.
Pada dasarnya, setiap kali tulang manusia yang sudah tua patah, tubuh akan menggantinya dengan tulang yang baru. Saat masih berusia muda, proses pergantian tulang tersebut tentu lebih cepat.
Setelah melewati usia dua puluhan, proses ini akan sedikit demi sedikit melambat. Umumnya, massa tulang akan mencapai puncaknya di usia 30 tahun.
Sejak saat itu, seiring dengan bertambahnya usia, massa tulang akan lebih cepat berkurang tanpa disertai dengan pembentukan tulang yang baru.
Secara tidak langsung, peluang Anda untuk terkena osteoporosis sebenarnya tergantung pada seberapa banyak massa tulang yang terbentuk saat Anda masih muda.
Semakin banyak massa tulang yang terbentuk, semakin banyak pula persediaan massa tulang yang disimpan. Alhasil, kemungkinan Anda untuk mengalami osteoporosis seiring bertambahnya usia pun semakin kecil.
Oleh karena itu, tidak bisa serta merta dikatakan bahwa penyebab osteoporosis adalah pertambahan usia. Meski, jika Anda tidak dapat merawat kesehatan tulang selagi muda, risiko mengalami osteporosis akan meningkat saat usia bertambah.
Baca juga: Perempuan Lebih Berisiko Terserang Herpes, Gejala Penyakitnya mulai Demam sampai Pembengkakan
Faktor risiko osteoporosis
Ada banyak faktor risiko untuk osteoporosis. Beberapa di antaranya dapat diubah sejak dini, tapi beberapa lainnya cenderung sulit atau bahkan tidak bisa diubah.
Faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat Anda ubah adalah:
1. Jenis kelamin wanita
Wanita diduga lebih banyak menderita osteoporosis dibanding laki-laki.
2. Pertambahan usia
Usia adalah salah satu faktor risiko dari osteoporosis. Semakin tua usia Anda, semakin besar pula risiko mengalami penyakit kelainan tulang ini.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peningkatan risiko ini biasanya berlangsung sejak usia Anda menginjak 30 tahun, terutama setelah seorang wanita mengalami menopause.
3. Penurunan kadar hormon di dalam tubuh
Menurut Office on Women’s Health, alasan pengeroposan tulang pada wanita dapat dipengaruhi oleh kadar estrogen di dalam tubuh.
Semakin berkurang hormon estrogen, semakin tinggi risiko osteoporosis yang dialami wanita. Hal ini disebabkan estrogen memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan tulang.
Sedangkan pada pria, kadar testosteron yang rendah merupakan salah satu faktor risiko pengeroposan tulang.
4. Ukuran tubuh yang kecil dan kurus
Wanita dan pria dengan bentuk tubuh yang kecil dan kurus berisiko lebih tinggi untuk mengalami pengeroposan tulang. Sebaliknya, pria dan wanita dengan bentuk tubuh yang lebih besar cenderung memiliki risiko yang lebih rendah.
5. Riwayat keluarga mengalami osteoporosis
Osteoporosis adalah salah satu penyakit kelainan tulang yang bisa terjadi turun-menurun dalam keluarga. Itu artinya, jika ada anggota keluarga menderita osteoporosis atau pengeroposan tulang, Anda memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi tersebut.
6. Pernah mengalami patah tulang
Seseorang yang sebelumnya pernah mengalami patah tulang dalam tingkat ringan, lebih berisiko untuk mengalami pengeroposan tulang di kemudian hari. Terlebih jika patah tulang tersebut terjadi setelah berusia 50 tahun.
Faktor risiko osteoporosis yang bisa Anda ubah adalah:
1. Mencegah gangguan anoreksia nervosa
Memiliki gangguan makan serta membatasi asupan makan dapat melemahkan kekuatan tulang, yang akhirnya menyebabkan osteoporosis.
2. Mengonsumsi asupan kalsium dan vitamin D
Diet rendah kalsium dan vitamin D menyebabkan tulang Anda lebih mudah keropos.
3. Mengonsumsi obat-obatan sesuai rekomendasi dokter
Beberapa obat-obatan meningkatkan risiko osteoporosis, seperti obat kortikosteroid, antidepresan, agen kemoterapi, dan lain sebagainya. Anda dapat bertanya lebih lanjut ke dokter mengenai konsumsi obat tersebut, terutama jika Anda memiliki risiko tinggi mengalami osteoporosis.
4. Malas beraktivitas
Kurang olahraga, sering bersantai sampai lupa waktu, atau berbaring terus dalam waktu lama bisa menyebabkan tulang menjadi keropos karena lemah dan kehilangan kekuatannya.
5. Kebiasaan merokok
Selain tidak baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru, merokok juga bisa menurunkan kepadatan tulang. Ini karena zat kimia dalam rokok secara perlahan akan merusak berbagai sel-sel tubuh, termasuk sel-sel pada tulang.
Ketika sel tulang mengalami kerusakan, otomatis kepadatan tulang akan melemah yang membuatnya keropos dan mudah rapuh.
6. Konsumsi alkohol berlebihan
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan tulang keropos dan akhirnya rusak.