China Jalankan Rencana Licik di Laut China Selatan, Pantas Saja Geram dengan Kapal AS yang Melintas

Bahkan, sejumlah fasiliter militer negeri tirai bambu itu sudah dibangun di pulau-pulau buatan termasuk ke wilayah daratan yang diklaim dari negara la

Editor: Alfred Dama
Xinhua
Foto udara Laut Cina Selatan. Kini China mengakhiri moratorium penangkapan ikan di laut yang diklaim banyak negara tersebut. 

POS KUPANG.COM -- Laut China Selatan kini menjadi wilayah yang paling panas di dunia. Satu kesalahan saja, maka perang dunia ketiga bisa pecah dari kawasan ini

Pihak China yang sudah lama mengklaim 90 persen wilayah ini terus saja mencapkan cengkramannya

Bahkan, sejumlah fasiliter militer negeri tirai bambu itu sudah dibangun di pulau-pulau buatan termasuk ke wilayah daratan yang diklaim dari negara lain

Kini, China menunjukan kemarahannya dengan aksi kapal perang Amerika yang memasiki wilayah Laut China Selatan

Pada Rabu, sebuah kapal perusak AS berlayar di dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Baca juga: Geram Kapal Perusak AS Masuk ke Laut China Selatan, China Nekat Lakukan Ini Sebut AS Penghancur

China mengatakan langkah AS itu sebagai melanggar undang-undang maritim baru China.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan pemerintah China bahwa kapal itu masuk tanpa izin adalah “palsu.”

Kapal itu kemudian "diperingatkan" oleh pasukan angkatan laut China.

Dalam sebuah pernyataan, China mengatakan: “Angkatan laut dan udara dari Komando Teater Selatan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) melakukan pelacakan dan pemantauan seluruh proses kapal perusak AS dan memperingatkannya.”

Armada ke-7 Angkatan Laut AS menyerang balik ke China, mengklaim pernyataan itu salah.

Baca juga: Kapal Layar AS Melintasi Laut China Selatan Setelah China Melembagakan Aturan Wajib Lapor

Mereka mengatakan: " USS Benfold melakukan operasi kebebasan navigasi ini sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan untuk melakukan operasi normal di perairan internasional."

Ilustrasi, China mengaku mengusir kapal perang AS, USS Benfold (dalam foto) dari Laut China Selatan.
Ilustrasi, China mengaku mengusir kapal perang AS, USS Benfold (dalam foto) dari Laut China Selatan. (Tribunnews.com)

“Di bawah hukum internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum Laut, fitur-fitur seperti Mischief Reef yang tenggelam saat air pasang di negara yang terbentuk secara alami tidak berhak atas laut teritorial.

"Upaya reklamasi tanah, instalasi, dan struktur yang dibangun di atas Mischief Reef tidak mengubah karakterisasi ini di bawah hukum internasional."

Pada tahun 2017 dilaporkan China membangun beberapa instalasi militer di Kepulauan Spratly termasuk di Mischief Reef.

Baca juga: AL India dan Singapura Latihan Bersama Dekat Laut China Selatan Pasca Aturan Maritim Baru Beijing

Beijing mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya yang menyebabkan ketegangan di antara beberapa negara di kawasan itu.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved