Akhirnya Terungkap, Camat Wusama Jadi Otak Penyerangan KKB Papua di Yahukimo, Keluarga Ikut Membantu
Aksi penyerangan secara brutal oleh KKB Papua di Yahukimo baru-baru ini, ternyata diotaki oknum ‘Camat’ atau di Papua disebut sebagai kepala distrik.
"Jadi ada satu mobil berwarna hitam yang suka mondar-mandir dari Dekai ke lokasi kejadian (jembatan Kali Brazza), ketika dilacak kendaraan tersebut justru melintas di depan Mapolres Yahukimo dan langsung digiring masuk ke dalam," ujar Faizal di Jayapura, pada Senin 30 Agustus 2021.
EH, sopir kendaraan tersebut, kemudian diperiksa oleh penyidik Polres Yahukimo.
Dari pemeriksaan diketahui, ada belasan orang yang terkait dengan KKB tengah berada di rumah Kepala Distrik Wusama, EB, di Dekai.
Faizal yang sempat berada di Dekai hingga 28 Agustus 2021 memerintahkan tim gabungan melakukan penangkapan pada Jumat 27 Agustus 2021 malam sekitar pukul 20.00 WIT.
Namun sayang, sekitar lima orang melarikan diri saat penangkapan.
"Jadi ada dua bangunan di kediaman EB, rumah di bagian depan dan honai di belakangnya. Delapan orang yang berada di rumah berhasil kita amankan semua, lima orang yang di honai kabur," kata dia.
Baca juga: KKB Papua Semakin Membabi Buta, Tak Hanya Ancam Warga Tapi Juga Tembak Bupati, Begini Kisahnya
Empat tersangka ini dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Ancaman hukumannya, pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
Siagakan 300 Aparat
Setelah penangkapan empat terduga afiliasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KK), sebanyak 300 aparat kepolisian disiagakan di Markas Kepolisian Resor Yahukimo, Papua.
"Untuk antisipasi, sudah ada 300 personel yang melakukan pengamaman di Yahukimo," kata Kasatgas Penegakan Hukum Nemangkawi Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Selasa 31 Agustus 2021.
Penebalan pasukan tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan pascapenetapan tersangka terhadap empat orang tersebut.
Disinggung soal berapa kelompok KKB yang berencana melakukan penyerangan ke Mapolres Yahukimo, Faisal mengatakan ada tiga kelompok.
"Kelompok ini adalah Senap Soll, Tenius Gwijangge, dan Temianus Magayang. Mereka ada sekitar 40an orang," ujarnya.
Baca juga: Di Mata KKB Papua, TNI-Polri Dicap Kelompok Kriminal Indonesia yang Harus Dilawan, Respon Indonesia?
Faisal mengatakan, terungkap juga atas pemeriksaan salah satu tersangka bahwa kelompok KKB tersebut memiliki 19 pucuk senjata api.