Berita Nasional

Jangan Pilih-pilih Vaksin, NTT Tambah 147 Kasus Covid

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19 merk tertentu

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Istimewa
Menko PMK, Muhadjir Effendy 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19 merk tertentu. Ia menegaskan semua vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia berkhasiat.

"Jangan pilih vaksin, karena semua vaksin sama dan berkhasiat dan Insya Allah semua juga halal," ujar Muhadjir dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin 30 Agustus 2021.

Untuk menyukseskan program vaksinasi nasional, pemerintah menggunakan sejumlah merek vaksin, di antaranya Sinovac yang diolah Biofarma, Coronavac, Sinopharm, AstraZeneca, Pfizer dan Moderna.

Ia mendorong masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi nasional dengan bersedia dan datang ke lokasi-lokasi pelaksanaan vaksinasi. Menurutnya, semakin banyaknya masyarakat yang ikut atau terlibat maka kekebalan kelompok atau herd immunity akan semakin cepat tercapai.

Baca juga: Menko PMK Didampingi Mensos Monitoring dan Serahkan Bantuan Bagi Para Korban Bencana di NTT

Muhadjir mengungkapkan, hingga 26 Agustus 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia untuk dosis pertama adalah sebesar 28,53 persen. Penyuntikan vaksin dosis kedua adalah sebesar 16,02 persen.

Merujuk kepada kondisi ini, lanjut Muhadjir, percepatan vaksinasi harus dilakukan. Kerja sama dan peran serta seluruh elemen bangsa juga sangat diperlukan.

"Karenanya pemerintah mengajak semua pihak baik organisasi kemasyarakatan, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, swasta, pelaku usaha, LSM, dan relawan bahu membahu bekerja sama demi suksesnya vaksinasi nasional," tegas Muhadjir.

Ia menambahkan, hari ini Indonesia kembali menerima sebanyak 9,2 juta vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku yang merupakan hasil pengiriman tahap ke-45.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Dijadwalkan Tinjau 4 Kabupaten Terdampak Bencana  di NTT

Dilansir dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, sebanyak 9,2 juta vaksin yang diterima hari ini membuat Indonesia memiliki lebih dari 217,9 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.

Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi. Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19.

Muhadjir menyambut kedatangan tiga kloter vaksin Covid-19 tiba di Indonesia pada Senin (30/8). Vaksin yang datang adalah AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis, 5 juta vaksin jadi Sinovac, dan 9,2 jutavaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk.

"Semua ini adalah sebagai bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional," katanya.

Kondisi Membaik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan seiring kondisi Covid-19 membaik aturan PPKM dilonggarkan. Menurutnya, ada beberapa penyesuaian yang bisa dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan ditambah penggunaan platform PeduliLindungi.

"Penyesuaian kapasitas kapasitas dine in di dalam mal menjadi 50 persen dan waktu jam operasi mall diperpanjang menjadi jam 21.00," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin kemarin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved