Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 29 Agustus 2021:Percuma Mereka Beribadah kepada-Ku, Padahal Hatinya Jauh
Pada hari Minggu Biasa XXII, RD. Ambros Ladjar menulis renungan harian katolik, Percuma Mereka Beribadah kepada-Ku, Padahal Hatinya Jauh daripada-Ku.
Renungan Harian Katolik Minggu 29 Agustus 2021, Minggu Biasa XXII: Percuma Mereka Beribadah kepada-Ku, Padahal Hatinya Jauh daripada-Ku (Ulangan 4: 1-2, 6-8 & Yak 1: 17-18, 21-22, 27; Mrk 7: 1-8)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Kita secara ketat menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Tiap hari kita berurusan dengan 5M : mencuci tangan, memakai masker, menJaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
Perilaku hidup sehat ini mulanya agak terpaksa, tapi lama-kelamaan jadi terbiasa.
Mencuci kaki atau tangan juga sudah menjadi budaya orang Yahudi. Saat keluar masuk rumah mereka lakukan itu sebagai tradisi.
Musa dalam Kitab Ulangan menasihati orang Israel agar tetap setia. Mereka dengan taat harus menjalani hukum Tuhan. Sebab sesungguhnya menjadi kebanggaan jika mereka adalah umat yang takut akan Allah.
Konsekuensinya mereka harus taat sebagai bangsa besar yang bijak dan berbudi. Sebab Allah selalu hadir dalam peristiwa hidup mereka.
Apa yang diharapkan Musa tak jauh berbeda dengan penegasan Santo Yakobus. Orang yang sungguh beriman hendaklah menjadi pelaku firman dalam hidup dan bukan cuma menjadi pendengar.
Ketika berbicara tentang agama, maka orang Yahudi tanam kaki. Kenisah menjadi pusat sentral peribadatan. Walaupun demikian, kadang tanpa penghayatan.
Sebab itu dalam praktek hidup, Yesus mengecam tabiat mereka. Sebab hal lahiriah lebih mereka tonjolkan, sedangkan yang rohani mereka abaikan.
Jangan heran kalau Yesus katakan: Apa yang masuk di mulut tak menajiskan. Tapi apa yang keluar dari hati, itulah yang menajiskan. Sebab muncul pikiran dan perbuatan tercela dalam hidup. Hujat, iri hati, pencurian, perjudian, perzinahan, pembunuhan, pelacuran, perseteruan, dll.
Yesus tegaskan: bangsa ini memuliakan Daku dengan bibirnya, tapi hatinya jauh dari pada-Ku.
Kenyataan bahwa perintah Allah diabaikan oleh orang Yahudi. Mereka itu lebih taat mempraktekkan adat istiadat manusia.
Kritikan Yesus pun relevan buat kita sekarang di masa pandemi ini. Adalah jahat jika pemerintah tegakkan aturan, tapi mereka sendiri yang melanggarnya.
Jelas mereka manipulasi hukum Tuhan untuk kepentingan mereka. Soalnya banyak muatan yang kita sampaikan sebagai kehendak Tuhan, padahal kemauan kita.
Kita paksakan orang lain harus mengikuti apa yang kita mau, padahal nyatanya salah.
Marilah kita perbaiki diri kita agar luput dari kecaman Yesus yang dilontarkan sesama.
Salam sehat di hari Minggu untuk semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan 29 Agustus 2021:

Bacaan I : Ulangan 4:1-2.6-8
Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup, dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.
Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu menguranginya; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa.
Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi!
Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita berseru kepada-Nya?
Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan : 15:2-3a.3cd-4ab.5
Refr. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
- Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
- Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
- Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bacaan II : Yakobus 1:17-18.21b-22.27
Hendaklah kamu menjadi pelaku firman
Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.
Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Hendaklah kamu menjadi pelaku firman, dan bukan hanya pendengar! Sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri.
Ibadah sejati dan tak bercela di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemari oleh dunia.
Demikianlah Sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Bacaan Injil : Markus 7:1-8.14-15.21-23
Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.
Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang.
Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya.
Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga.
Karena itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?”
Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia!
Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan dia! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, pencabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
Terpujilah Kristus
Doa
Tuhan, berilah kami hati yang suci, bersih dan murni agar mampu tangan kami digerakkan olehnya untuk mengasihi dan melayani secara tulus. Engkaulah sumber dan asal segala yang baik.
Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan memeliharanya sampai menghasilkan buah. Amin.*