Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 25 Agustus 2021: Cover dan Isi

RD. Fransiskus Aliandu menulis Renungan Harian Katolik 25 Agustus 2021 dengan judul Cover dan Isi. Selamat merenungan sabda Tuhan, baca teks lengkap.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Rabu 25 Agustus 2021: Cover dan Isi (Matius 23:27-32)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu 

POS-KUPANG.COM - Kuburan itu sering menyeramkan. Ada orang takut ke kuburan. Terpaksa harus melintasi pun coba dihindari. Sebab kuburan membuat orang berpikir tentang mayat, sosok tubuh tak bernyawa, berpakaian putih dan berkepala tengkorak. 

Ada juga orang trauma dan tak mau berbicara tentang kuburan. Mungkin karena ia takut memikirkan tentang betapa singkatnya hidup di bumi ini dan betapa besar tanggung jawabnya atas segala yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan selama hidup. Kuburan seakan diibaratkan dengan suara yang menakutkan bahwa tubuhnya akan digerogoti habis hingga tinggal tulang belulang. 

Dalam bab 23, penginjil Matius menyajikan sederetan kecaman Yesus terhadap ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka disematkan dengan julukan sebagai orang-orang ‘buta’, ‘munafik’, ‘gila hormat’, ‘penutup pintu surga’, ‘penipu para janda’, dan sekian lain lagi. 

Dalam perikop ini, mereka dikatakan “sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran” (Mat 23:27). 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 23 Agustus 2021: Munafik

Kecaman Yesus itu sungguh tajam, bagaikan pisau tajam yang menghujam hingga ke ulu hati. Tentu Yesus tidak sembarangan memberi kecaman. 

Dalam Yohanes 2:25 dikatakan bahwa Yesus “tahu apa yang ada di dalam hati manusia”. Ia tahu baik sekali tentang pemimpin agama Yahudi. Ia tahu praktek yang dijalankan oleh mereka, sepak terjang dan segala kebobrokan mereka. Maka, Ia tidak gentar menggambarkan mereka sekian negatif dan bahkan menyebut mereka “celaka!” 

Merenungkan ini, kita harus akui bahwa sesungguhnya siapa pun bisa “sama seperti kuburan”. Saya, engkau, dia pun tidak terkecuali. 

Tidak perlu kita menjadi pimpinan dulu. Meski kenyataannya, pemimpin itu ada di mana-mana. Di rumah, di sekolah, di kantor, dalam grup hobi, atau di mana saja. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Agustus 2021: Menduduki Kursi

Maka ini penting direnungkan secara pribadi. Apakah saya ini seperti "kubur" yang digambarkan oleh Yesus? Jangan-jangan saya selama ini menyimpan kebusukan di dalam diri saya dan berusaha  menutupinya dengan tampilan tutur kata yang lembut dan manis? Ini sama dengan menipu orang lain. Bagus casing tampilannya, tapi abal-abal isinya. 

Tapi bila direnungkan lebih jauh, kiranya ada pesan lain yang mendalam. 

Ada ungkapan yang terkenal dalam Zen tentang jari yang menunjuk ke bulan. Seseorang berkata bahwa jari adalah bulan. Padahal jari adalah penunjuk bulan, dan bulan adalah apa yang ditunjuk oleh jari. 

Jari itu penunjuk arah kepada bulan yang ada nun jauh di sana untuk kita lihat, selidiki, renungi. Ketika kita memahami perbedaan antara jari sebagai penunjuk dan bulan sebagai tujuan, seperti juga peta dan wilayah, menu dan hidangan, wadah dan isi, maka kita akan menjadi lebih bijaksana. 

Diri kita bisa diibaratkan seperti cover dan isi. Tampilan luar adalah cover dan bagian dalam, hati-batin adalah isi. Bagian dalam harus berisi cerita, ulasan yang bermakna.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 24 Agustus 2021, Pesta St. Bartolomeus Rasul: Iman Murni

Cover tak hanya menggugah orang untuk menguak dan membaca, tapi juga membuat orang bisa mendapatkan pesan yang bermakna. Bukan hanya tentang isi hati kita, tapi lebih penting lagi tentang Tuhan yang berdiam dalam hati kita. *

Teks Lengkap Bacaan 25 Agustus 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I : 1Tes 2:9-13

Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian

Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu.

Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian. Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya.

Kalian tahu, betapa kami telah menasihati kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat, agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.

Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu.

Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian.

Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 139:7-8.9-10.11-12ab;R:1a

Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.

  • Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau ada di situ.
  • Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
  • Jika aku berkata, “Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.

Bacaan Injil: Matius 23:27-32

Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi

Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian itu seperti kuburan yang dilabur putih. Sebelah luarnya memang tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

Demikian pula kalian, dari sebelah luar nampaknya benar, tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, kalian membangun makam bagi nabi-nabi dan memperindah tugu peringatan bagi orang-orang saleh, dan sementara itu kalian berkata, ‘Seandainya kami hidup pada zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut membunuh para nabi.’

Tetapi dengan demikian kalian bersaksi melawan dirimu sendiri, bahwa kalian keturunan pembunuh nabi-nabi itu.Jadi, penuhilah takaran para leluhurmu!”

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Renungan harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved