Berita TTS
Hendrikus Babys Bantah Lakukan Penganiayaan Kepada Apders
Anggota DPRD TTS yang juga Ketua Fraksi NasDem, Hendrikus Babys membantah tudingan jika dirinya telah melakukan penganiayaan Apders Seo
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM, SOE - Anggota DPRD TTS yang juga Ketua Fraksi NasDem, Hendrikus Babys membantah tudingan jika dirinya telah melakukan penganiayaan terhadap Apders Seo, warga Desa Noemuke pada 18 Agustus lalu.
Hendrikus mengatakan, dirinya hanya berusaha menahan Apders agar tidak memukul istrinya, Kades Noemuke, Semrys Oryanty Lette.
Dirinnya sama sekali tidak memukul Apders. "Dia (Apders ) mabuk dan maki istri saya, makanya istri saya tanya dia kenapa maki. Bukannya minta maaf, dia malah maki tambah istri saya sehingga istri saya pukul dia pakai bebak di kaki. Dia ternyata tidak terima dan mau pukul istri saya sehingga saya tahan dia dengan cara peluk dia. Tapi dia justru mendorong saya hingga jatuh," ungkap Hendrikus.
Saat itu lanjut Hendrikus, warga mulai berdatangan dan meminta dirinya dan istri untuk melanjutkan perjalanan dan tidak perlu menanggapi Apders yang disebut dalam keadaan mabuk.
Baca juga: Pasca Penganiayaan oleh Oknum Anggota, Pangdam IX/Udayana Utus Dokter Cek Kondisi Bocah PS
Saat masuk ke dalam mobil, Apders yang masih tidak terima justru manantang Hendrikus untuk bertarung. Namun tidak dihiraukan Hendrikus.
Melihat tawarannya tak ditanggapi, Apders dikatakan Hendrikus marah dan memukul sepeda motornya sendiri.
"Dia sempat tawar untuk berkelahi tapi saya tidak hiraukan karena dia dalam keadaan mabuk. Saya dan istri lalu melanjutkan perjalanan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, Semrys Oryanty Lette dan suaminya Hendrikus Babys yang notabenenya Anggota DPRD TTS diadukan ke Polsek Amanuban Selatan atas dugaan penganiayaan terhadap Apders Seo.
Baca juga: Anggota DPRD TTS dan Istrinya Diadukan ke Polisi, Diduga Menganiaya Warga
Akibat penganiayaan tersebut, Apders mengalami luka pada kepala, bibir, dan tangannya.
Kepada polisi Apders menceritakan, kasus penganiyaan tersebut terjadi pada Rabu 18 Agustus 2021 lalu. Kejadian ini bermula ketika ia hendak menuju kali Noemuke dengan menggunakan sepeda motor.
Saat mendekati rumah jabatan kepala desa, tiba-tiba sepeda motor teman korban yang jalan beriringan dengannya tiba-tiba membelok sehingga tidak ada sinar lampu yang mengikuti sepeda motornya. Sontak korban memaki temannya tersebut.
Tak beberapa lama berselang, tiba-tiba muncul pelaku yang datang menggunakan mobil dan langsung menganiayanya.
"Istrinya pukul saya pakai bebak di bagian kaki sedangkan suaminya memukul menggunakan kepalan tangan pada bagian kepala saya," ungkap korban. (*)