Sahabat Xanana Gusmao Ini Paling Dikagumi di Timor Leste, Tapi Juga Amat Dibenci Karena Perbuatannya
Pria ini paling dikagumi di Timor Leste tapi juga paling dibenci karena tindakannya sebagai predator anak dan perempuan. Kini berurusan dengan hukum.
Saat ini, sang mantan rohaniawan itu pun menghadapi tuduhan pelecehan, pornografi anak dan kekerasan terhadap anak-anak dip anti tersebut.
Bangkok Post, menuliskan bahwa Richard Daschbach bisa dipenjara hingga 20 tahun jika nantinya terbukti bersalah atas kejahatan yang terkait dengan panti asuhan yang ia dirikan pada awal 1990-an itu.
Daschbach pernah dihormati karena menyediakan makanan, pakaian dan perumahan bagi ratusan anak yatim dan anak-anak miskin di negara tersebut.
Namun semenjak tindakan buruknya mencuat ke permukaan, sejak itu pula ia mulai dibenci.
Richard tak hanya dibenci oleh para korban pelecehan tetapi keluarga korban dan tak sedikit masyarakat Timor Leste.
Ia bahkan dicap sebagai salah seorang predator yang paling berbahaya terhadap anak-anak perempuan di negara tersebut.
Atas tindakannya tersebut, Richard pun harus mengikuti sejumlah rangkaian proses hukum sejak di tingkap kepolisian hingga di pengadilan negeri setempat.
Baca juga: Presiden Timor Leste Ini Tak Sejalan Xanana Gusmao, Ingin Benahi Pendidikan Tapi Xanana Harapkan Ini
Terbetik kabar, setidaknya 15 wanita menjadi saksi atas tindakan pelecehan yang dilakukan sang predator tersebut.
Namun tak menutup kemungkinan jumlah saksi akan bertambah lantaran diperkirakan tak sedikit korban yang telah menjadi korban atas tindakan predator tersebut.
Ada kekhawatiran bahwa lebih banyak lagi yang dianiaya di Penampungan Topu Honis Daschbach di daerah kantong Oecusse, Timor Leste.
Mengingat pelaku adalah seorang rohaniawan yang dihormati, sehingga tindakannya itu menjadi hal yang amat dibenci oleh masyarakat.
Saat ini mayoritas penduduk di negara itu membenci Richard Daschbach, karena tindakannya itu telah merusak masa depan anak-anak.
Untuk diketahui, pelaku ternyata telah diberhentikan dari profesinya sebagai pendeta.
Ia dipecat sejak kasus itu terkuak ke permukaan sekitar tahun 2019, setelah kasus tersebut dilaporkan oleh outlet berita lokal.
Pejabat gereja di ibu kota Dili mengatakan awal tahun ini dia dipecat karena dia telah mengakui kejahatan keji melecehkan anak di bawah umur.