Berita Nasional

Semasa Ahok Warga Mati-Matian Tak Mau Digusur, Kini Malah Berterima Kasih Telah Digusur, Simak Ini

Gonjang ganjing warga tentang sikap tegas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seakan tak pernah habis. Kini satu per satu warga mulai berubah hidup.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal Kampung Akurium. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Gonjang ganjing warga tentang sikap tegas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, seakan tak pernah habis.

Warga yang dulunya mati-matian menolak penggusuran di masa pemerintahan Ahok, kini semuanya berbalik haluan. Mereka bergembira atas kehebatan Ahok.

Masyarakat yang dulunya mengata-ngatai kejelekan Ahok, kini malah memuja muji mantan suami Veronica Tan tersebut setinggi langit.

Bahwa Kampung Akurium yang dulunya menjadi bahan pertengkaran hebat antara masyarakat dengan pemerintah, kini telah berubah semuanya.

Lima tahun pasca penggusuran, warga Kampung Akurium akhirnya kini bergembira ria. Mereka bernafas lega karena bisa menikmati hidup yang lebih baik.

Baca juga: Ingat Djarot? Dulu Jodohkan Ahok & Puput Kini Didepak Megawati dari Ketua DPD PDI-P Sumut

Saat ini, mereka telah mendapat hak untuk mengelola sendiri tanah dan bangunan rumah susun yang ada di atas bekas lahan yang digusur semasa Ahok.

Ada 107 unit rusun yang akan warga huni. Pengelolaan rusun tersebut akan dilakukan warga sendiri lewat Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM).

Warga Kampung Akurium sekaligus Ketua Koperasi ABM Dharma Diani atau Yani mengaku gembira dengan kesempatan ini.

“Kami bangga dan bersyukur. Ini kayak mimpi, Pak. Semoga benar kami bisa masuk unit,” ujar Yani dalam acara peresmian Kampung Susun Akuarium, Jakarta Utara, pada Selasa 17 Agustus 2021.

Yani menyebut, warga mengelola rumah susun itu dengan cara gotong royong dan musyawarah. Gotong royong dan musyawarah itu sudah mulai mereka lakukan sejak mendesain bangunan.

“Kita sistem penempatan dan mau pindah pun sistem musyawarah untuk mufakat, angkat barang bareng-bareng. Penempatan warga juga diskusi. Di lantai bawah untuk lansia. Warga umur 50 tahun ke atas di lantai 2, yang muda lebih di atas;” tutur Yani.

Yani adalah salah satu dari 113 kepala keluarga yang menolak penggusuran oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejak 11 April 2016.

Baca juga: Dinikahi Ahok BTP, Puput Nastiti Devi Pamer Kedekatan dengan Bos KFC hingga Adik Raffi Ahmad

Saat itu, Ahok menawarkan warga pindah ke rusun yang telah disiapkan Pemprov DKI Jakarta.

Namun, Yani dan tetangga-tetangganya menolak karena rusun itu jauh dari tempat mereka bekerja. 

Padahal, mereka membutuhkan mata pencaharian untuk bertahan hidup dan membayar rusun itu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved