Timor Leste
Terkuak Begini Kondisi Timor Leste Pasca Merdeka dari Indonesia, Peristiwa Tak Terduga Ini Terjadi
Ternyata Timor Leste tak bisa langsung hidup makmur pasca meninggalkan Indonesia.
Pada akhirnya, 404 dari 1.500 tentara reguler meninggalkan barak mereka (desersi) pada 8 Februari 2006.
Lalu 177 tentara lainnya menyusul pada 25 Februari.
Baca juga: Timor Leste Waspada Varian Delta Covid19, Distrik Ini Paling Parah Jumlah Kasus Aktif Tertinggi
F-FDTL kemudian mencoba menyelesaikannya secaa baik-baik, tapi tak berhasil.
Sehingga sepertiga militer Timor Leste dipecat dan tidak boleh kembali ke militer.
Dampaknya mereka tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya menganggur. Lalu mantan tentara itu berdemo di Dili bersama warga sipil lainnya.
Awalnya demo berjalan damai, namun aksi kekerasan yang terpusat di Dili, ibu kota Timor Leste.
Baca juga: Nasib Istri Xanana Gusmao, Dulu Jadi Ibu Negara Timor Leste Kini Kristy Sword Menderita di Australia
Dan tak lama menjadi upaya kudeta.
Para pelaku kekerasan dan pembunuhan berpihak kepada Presiden Xanana Gusmao yang ingin menurunkan Perdana Menteri dan pemimpin Fretilin, Mari Alkatiri.
Ingat, pada masa itu Fretilin adalah satu-satunya partai di Timor Leste dan sangat berkuasa.
Puncaknya pada 28 April 2006, ketika para mantan tentara berselisih dengan pasukan F-DTL yang menembak ke arah kerumunan.
Selanjutnya bisa kita tebak.
Lima orang tewas dan lebih dari 100 bangunan hancur. Alhasil sekitar 21.000 warga Dili mengungsi ke luar kota.
Selama beberapa hari tentara pemberontak yang dipimpin Mayor Alfredo Reinado melawan F-DTL menurunkan 20 polisi militer. Mereka juga membawa senjata lengkap.
Lokasi perang keduanya di arah pegunungan.
Pertempuran itu terjadi selama beberapa pekan dan membuat pasukan penjaga perdamaian PBB datang membantu.