Tips Sehat
Dada Rasa Panas, Gejala Penyakit Apa Yang Benar, Jantung Asam Lambung Atau Cedera Otot?
Di internet, dada panas bisa berarti asam lambung, jantung, dan cedera otot dada. Nah, mana yang benar?
POS-KUPANG.COM - Pada era digital sekarang ini, orang lebih banyak mencari informasi dengan googling, termasuk mencari tahu gejala penyakit.
Namun harus hat--hati karena ada penjelasan dan beda-beda. termasuk informasi mengenai dada terasa panas.
Banyak orang mengalami kebingungan tentang gejala penyakit yang dialaminya. Celakanya di era digital, banyak orang mengatasinya dengan googling dan berakhir dengan kesimpulan yang salah.
Salah satu gejala yang sering dibingungkan orang adalah dada panas. Di internet, dada panas bisa berarti asam lambung, jantung, dan cedera otot dada. Nah, mana yang benar?
Baca juga: Kaki dan Tangan Keringat Berlebihah, Gejala Penyakit Apa? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Konsultas gastroenterologi hepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Hendra Nurjadin Sp PD KGEH mengungkapkan, dada terasa panas adalah ciri khas dari naiknya asam lambung.
"Cairan asam dari lambung kita itu pH -nya 2-4. Sangat asam. Saat dia naik, maka akan mengiritiasi katup antara kerongkongan dan lambung dan naik ke atas. Makanya menimbulkan rasa panas di dada," katanya.
Gangguan pada jantung sama sekali tidak menimbulkan rasa panas di dada. "Yang ada adalah rasa nyeri, sepeerti ditusuk dan tembus hingga ke belakang," ungkapnya.
Sementara, cedera otot bisa saja menimbulkan rasa panas di dada. Namun, biasanya yang lebih dominan adalah rasa sakit saat melakukan gerakan yang melibatkan otot dada, misalnya mengangkat tangan.
Baca juga: Selain Batuk Kering, Inilah 3 Gejala Pertama Lainnya jika Tubuh Terinfeksi Covid-19
Dalam diskusi bertema gangguan pencernaan yang diadakan RSPI pada Jumat (29/3/2019), Hendra mengungkapkan bahwa orang harus memperhatikan pola makan dan gaya hidup untuk menghindari asam lambung.
Ia menuturkan, naiknya asam lambung berkepanjangan bisa memicu keparahan. Asam lama kelamaan bisa mengakibatkan luka di katup antara lanbung dan kerongkongan serta bagian kerongkongan sendiri.
Äsam bisa mengiritasi terus-menerus, mengakibatkan luka. Ini membuat sel berubah sifat dan bisa menjadi sel kanker," jelasnya.
Untuk mencegah asam lambung, konsumsi makanan yang pedas, mengandung kafein tinggi seperti kopi dan teh, serta lemak tinggi seperti gorengan, harus dikendalikan.
Baca juga: Jus Jahe dan Kunyit Sangat Ampuh Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
Dikutip dari Klikdokter.com disebutkan dada panas memiliki beberapa penyebab, bisa dari otot, tulang, jantung, paru dan lambung.
Untuk menentukannya diperlukan pemeriksaan fisik langsung. Seberapa sering Anda mengalaminya?
Adakah gejala lain seperti batuk, penurunan berat badan, nyeri ulu hati, mual, muntah, rasa asam di tenggorokan? Sudahkah Anda memeriksakan diri ke dokter? Apakah disertai dengan gejala sesak nafas?
Penyebab utama keluhan dada panas adalah peningkatan asam lambung memang dapat juga menimbulkan gejala dada terasa panas atau perasaan sesak dan sensasi nyeri dada, hal ini biasanya disebabkan oleh GERD atau Gastro-esophageal reflux disease (refluks asam lambung ke kerongkongan).
Baca juga: Menghilangkan Kerutan Wajah dan Kantung Hitam Dengan Lidah Buaya, Bagaimana Caranya?
Faktor-faktor risiko yang mengakibatkan GERD termasuk kehamilan, obesitas, diet lemak tinggi, obat-obatan tertentu, stres, konsumsi tembakau atau alkohol dan sebagainya. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit Maag?
Gejala GERD adalah perut yang mulas, rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut atau tenggorokan, masalah menelan, mual, nyeri dada dari GERD dapat meniru serangan jantung, kembung, begah/sesak, dan banyak lainnya.
Pengobatan GERD meliputi banyak hal. Yang utama dan terpenting adalah perubahan gaya hidup:
Obesitas dan kelebihan berat badan meningkatkan GERD. Penurunan berat badan dapat mengurangi gejala GERD
Baca juga: Selain Sakit Perut, Inilah Gejala Penyakit Diare Lainnya, Dehidrasi Hingga Mual dan Muntah
Berhenti merokok
Pasien yang dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil namun lebih sering. Makanan terakhir hari harus diambil minimal 4 jam sebelum tidur. Berbaring segera setelah makan dapat memperburuk gejala GERD.
Hindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung seperti alkohol, kopi, cokelat, tomat, makanan berlemak atau pedas.
Hindari pakaian ketat terutama di sekitar perut.
Baca juga: Gejala Penyakit Mimisan, Cara Atasi dan Kapan Harus Konsultasi dan Periksa Kondisi Kesehatan?
Meninggikan ujung kepala saat tidur sekitar 20 cm dengan menempatkan irisan atau blok di bawah bantal akan membantu untuk mengurangi gejala GERD.
Namun, tentu ini bukanlah diagnosis pasti, hanyalah sebuah kemungkinan, karena diagnosis pasti hanya dapat ditegakkan oleh seorang dokter yang melakukan pemeriksaan langsung. Jika ada keluhan yang memburuk dan memerlukan perawatan, kami menganjurkan Anda untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter spesialis Penyakit Dalam, berhubung masih ada beberapa penyebab keluhan dari dada terasa panas.
Berita gejala penyakit lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dada Panas, Sakit Apa? Jantung, Cedera Otot, atau Asam Lambung?", Editor : Yunanto Wiji Utomo